JABAREKSPRES – Adanya keluhan tidak diterimanya produksi susu lokal oleh perusahan Industri susu ( IPS ) membuat menteri pertanian Andi Amran Sulaiman kesal.
Amran secara tegas mengungkapkan kekesalannya itu dengan ancaman akan mencabut izin impor 5 perusahaan IPS.
Hal ini dilakukan karena 5 perusahaan IPS itu, terang-terangan menolak menyerap susu sapi segar dari kalangan peternak sapi perah di daerah.
BACA JUGA: 2 Anggota DPRD Kota Bandung dari Golkar dan PKS Kembali Diperiksa KPK!
“Jadi lima perusahaan masih ditahan izin impornya untuk sementara waktu atau lebih tepatnya ditangguhkan,’’ kata Amran kepada wartawan belum lama ini.
Amran memastikan izin impor akan dibuka kembali jika 5 perusahaan tersebut mau menyerap susu lokal hasil dari peternak sapi perah.
Akan tetapi, jika tidak mau menyerap hasil susu dari pertanak maka dicopot secara permanen dan tidak diizinkan lagi melakukan impor.
BACA JUGA: Proyek RSJ Jabar Jadi Langganan Temuan BPK, Dinkes Klaim Masalah Sudah Selesai!
“Kalau dari 5 (perusahaan) ada yang masih mencoba, aku cabut izinnya, dan tidak boleh impor lagi,’’ tutur Amran.
Untuk diketahui, pencabutan izin impor susu dari luar negeri ini dilakukan akibat adanya kekecewaan dari kalangan peternak sapi perah di Jatim dan Jateng.
Mereka ramai-ramai membuang 200 ton hasil produksi susu sebagai bentuk kekecewaan terhadap perusahaan IPS yang tidak mau menyerap.
Untuk itu, Amran memastikan, untuk perusahaan IPS yang mau menyerap dari peternak maka penangguhan izin impor akan dicabut.
BACA JUGA: Ini Dia, Duduk Persoalan Penggeledahan Kantor Satpol PP Kota Cimahi oleh Kejari !
Meski begitu, Amran enggan untuk mebeberkan ke-5 perusahaan IPS yang tidak mau menyerap. Namun, setelah diberikan teguran 5 perusahaan tersebut sudah menunjukan itikad baik.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi selama 1-2 minggu ke depan untuk menindak lajuti masalah ini agar ke depan bisa lebih baik.
“Jadi perusahaan itu enggak usah disebutkan, mereka sudah komitmen dan tandan tangan, tapi kita tetap akan evaluasi, tapi kalau sudah sepakat, sudah damai, saya kira sudah selesai,” kata Amran. (yan)