JABAR EKSPRES – Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung Haru Suandharu ingin memperkuat pendidikan mental bagi anak-anak dan pemuda di Kota Bandung. Konsepnya dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk utamanya adalah orang tua.
Hal itu diungkapkan saat Diskusi Buka Suara bersama mahasiswa dan anak muda Kota Bandung, Jumat (08/11) malam. Ia ingin generasi muda yang kreatif tetap memiliki mental kuat dalam menjalani hidup.
Cawalkot nomor urut 2 itu mendapat keluhan dan pertanyaan yang tidak biasa. Yakni soal pendidikan mental. Maklum, malam itu ia tidak sedang menyapa emak-emak komplek ataupun bapak-bapak yang berkumpul di sudut permukiman Kota Kembang.
BACA JUGA: Aksi Pemadaman Lampu Selama 1 Jam Serentak di Jakarta Malam Ini, Berikut Daftar Lokasinya!
Tapi sedang duduk bersama anak muda Bandung. “Kalau ketemu orang tua keluhannya kan zonasi, PPDB atau biaya pendidikan. Ini sama anak muda ditanya terkait kesehatan mental,” jelas pria yang berpasangan dengan R. Dhani Wirianata itu.
Haru menuturkan, masalah kesehatan mental itu memang butuh dicarikan solusi. Pihaknya ingin memperkuat pendidikan mental pada anak-anak maupun pemuda.
Dengan harapan, anak-anak muda yang punya kreatifitas tinggi ini juga diimbangi dengan mental yang tangguh. “Dalam menghadapi hidup kan pasti banyak tekanan juga, jadi perlu siapkan mental anak yang kuat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Bongkar Jaringan Judi Online Internasional, Polresta Bogor Ciduk Pemuda Perancang 35 Situs Web
Eksekusi pendidikan mental itu masuk dalam sistem pendidikan yang ada. Bahkan jika perlu hadirnya muatan lokal. Karena itu yang juga penting untuk diperhatikan adalah kolaborasi dari berbagai pihak. Baik dari tingkat pusat ke daerah, pihak legislatif, bahkan dari pihak orang tua langsung.
“Ini juga harus dimusyawarahkan, disepakati juga dari pihak orang tua,” cetusnya.
Menurut Haru, orang tua punya peran penting dalam mensukseskan pendidikan mental anak. Makanya butuh kesepahaman langkah. Hal itu juga untuk menghindari kejadian yang memprihatinkan dalam praktik pendidikan saat ini.
BACA JUGA: Daftar Aplikasi Pinjol Cepat Cair 2024, Apa Saja?
“Ada orang tua yang melaporkan guru, atau guru menghukum anak melewati batas. Saya sedih dengan kejadian seperti itu,” tuturnya.