JABAR EKSPRES – Ajang pertunjukan musik Synchronize Fest kembali digelar tahun ini dengan mengusung tema “Together Bersama” yang mengangkat semangat kebersamaan dan menerjemahkan identitas musik Indonesia.
“Synchronize Fest tahun ini dengan ‘Together Bersama’ sebagai tema besar menjadi amplifikasi kita semua untuk saling bergandengan tangan dan mendukung ekosistem kreatif di Indonesia, juga masyarakat dunia,” jelas Direktur Festival Synchronize Fest David Karto, berdasarkan keterangan pers yang diterima, Selasa.
Semangat “Together Bersama” diwujudkan melalui 160 penampil yang akan mengisi tujuh panggung. Mereka antara lain Bagi Rapot Sambil Karaoke, Killing Me Inside RE:UNION X Pee Wee Gaskins, Bondan Prakoso & Fade2Black, Dewi Perssik feat. Aldi Taher, Guyon Waton, Maliq & D’Essentials, Wali, Superman Is Dead, hingga grup dan musisi pendatang baru yang menjanjikan seperti Asal Bunyi (Texpack, Rrag, Swellow), Bernadya, Dazzle, Funeruuu, Sukatani, Tamat, dan lain-lain.
BACA JUGA : Kapan Drama Ji Chang Wook “Queen Woo” Tayang? Cek Jadwal dan Sinopsisnya di Sini
Komitmen Synchronize Fest menjadi festival yang inklusif diaktualisasikan salah satunya dengan menghadirkan musik-musik bernafaskan spiritual, antara lain lewat penampilan Haddad Alwi feat. Sulis Cinta Rasul dan Yasmin yang dikenal dengan lagu-lagu religi Islam.
Ada juga Sidney Mohede yang membawakan lagu-lagu spiritual Kristiani, juga Barry Likumahuwa yang mengusung konsep “Pengharapan” dengan pendekatan musik gospel.
Selain itu, hadir pula pertunjukan istimewa “Nike Ardilla Live Bersama” yang menghadirkan Bonita, Danilla, Fanny Soegi, Putri Ariani, Tantri “Kotak” serta visual metahuman yang menghadirkan sosok Nike Ardila di atas panggung.
Yang spesial lainnya adalah pertunjukan teater musik Rock Opera Ken Arok: Harry Roesli yang akan dilakoni oleh ANDY /rif, Arie Kriting, Candil, Dira Sugandi, Fauzan Lubis, Hari Pochang, Indra Lesmana, Isyana Sarasvati, Oslo Ibrahim, Sal Priadi, Soleh Solihun, Sri Hanuraga, Teater Mainmonolog dan diiringi musik oleh Gerald Situmorang.
Serta ada juga “60 Tahun Elvy Sukaesih Berkarya” yang menjadi ajang penghormatan pada musisi-musisi yang lebih dulu berdedikasi dan melahirkan karya-karya monumental.