Sejarah Hari Kucing Sedunia yang Dirayakan Setiap 8 Agustus

JABAR EKSPRES – Hari Kucing Sedunia atau International Cat Day adalah momen istimewa yang diperingati setiap tanggal 8 Agustus.

Pada tahun 2024, perayaan ini jatuh pada hari Kamis, 8 Agustus, yang menyatukan para pecinta kucing di seluruh dunia untuk merayakan hewan peliharaan yang menggemaskan ini.

Baca juga : Yakin Kucing Kamu Percaya sama Kamu? Yuk, Tes dengan 3 Cara Ini!

Perayaan ini menjadi kesempatan bagi pemilik kucing untuk memanjakan teman berbulu mereka dengan mainan baru, tempat tidur nyaman, atau makanan istimewa.

Berikut adalah sejarah lengkap dari peringatan Hari Kucing Sedunia.

Asal Usul Hari Kucing Sedunia

Hari Kucing Sedunia pertama kali diperkenalkan oleh International Fund for Animal Welfare (IFAW) atau Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan pada tahun 2002.

Bersama dengan kelompok hak asasi hewan lainnya, IFAW mencetuskan perayaan ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada kucing.

Selain itu, Hari Kucing Sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan kucing di seluruh dunia.

Memelihara kucing diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan mental dan membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.

Oleh karena itu, Hari Kucing Sedunia menjadi hari yang sangat berarti, di mana kucing dianggap membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi semua orang.

Mengutip dari nationalday.com, kucing adalah mamalia kecil berbulu yang telah dijinakkan oleh manusia sebagai hewan peliharaan sejak zaman kuno.

Catatan sejarah pertama tentang kucing dapat ditemukan dalam budaya Peradaban Mesir Kuno, di mana kucing memiliki hubungan erat dengan masyarakat Mesir karena pemujaan dan pertimbangan mereka terhadap kucing sebagai dewa.

Mafdet adalah dewa kucing pertama yang dikenal dalam peradaban Mesir dan dianggap sebagai pelindung dari ular, kalajengking, dan kejahatan selama Dinasti Pertama.

Kucing tidak hanya dianggap sebagai dewa tetapi juga sebagai pelindung bagi orang Mesir.

Setelah runtuhnya Dinasti Mesir, popularitas kucing menyebar ke berbagai belahan dunia.

Orang Yunani dan Romawi menggunakan kucing sebagai pengendali hama, sementara di Timur, kucing awalnya dimiliki oleh orang kaya.

Di Amerika, kucing menjadi bagian dari kargo di kapal kolonisasi untuk mengendalikan hama dan penyakit, sehingga kucing-kucing ini menyebar dan berkembang biak di daratan baru.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan