JABAR EKSPRES – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan penyaluran bantuan pangan (banpang) beras akan diperpanjang sampai Desember 2024.
‘’Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, penyaluran banpang beras diperpanjang pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024. Perpanjangan ini dilakukan setelah melihat ketersediaan dan ketercukupi alokasi APBN,’’ kata Arief dikutip dari ANTARA, Rabu (17/7).
Arief juga mengatakan bahwa program bantuan pangan beras 10 kilogram yang diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, telah berkontribusi dalam menurunkan angka kemisikinan.
‘’BPS (Badan Pusat Statistik) Juli 2024 mencatat, bersama program bantuan sosial lainnya, program banpang (bantuan pangan) ini berpengaruh terhadap tingkat kemisikinan di mana presentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 9,3 persen, menurun 0,33 persen poin terhadap Maret 2023, dan menurun 0,54 persen poin terhadap September 2022,’’ kata Arief.
Menurut Arief, bantuan pangan beras menjadi salah satu program pemerintah untuk bantalan ekonomi masyarakat yang berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan.
Ia juga menjelaskan bahwa pangan menempati posisi yang sangat krusial mengingat pemenuhannya tidak bisa ditunda maupun subtansi dengan barang lainnya.
BACA JUGA: Kepala BP3MI Jawa Barat Jenguk Pekerja Migran Indonesia Yang Alami Pendarahan Otak
‘’Pangan ini kebutuhan mendasar bagi setiap individu, termasuk kelompok masyarakat berpendapatan rendah yang aksesibilitasnya terhadap pangan relatif sulit,’’ ujarnya.
Menurut Arief, bantuan pangan beras menjadi salah satu bentuk kehadiran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah dan mengendalikan inflasi di tengah tantangan ketahanan pangan yang kompleks.
Arief berharap dengan disalurkan bantuan pangan beras ini, angka kemiskinan dapat terus menurun dan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan secara baik.
BACA JUGA: Wajib Tau! Ini 5 Titik Lokasi Operasi Patuh 2024 di Bandung
Untuk itu, Arief melanjutkan, sebagai komoditas pangan yang mayoritas dikonsumsi masyarakat Indonesia, sebagian stok beras pemerintah yang berada di Bulog dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan pangan beras bagi 22 juta KPM di seluruh provinsi.