Mengenal BIUTR : Proyek Usang yang Mulai Ditinggalkan Negara Maju

BACA JUGA:Dunia Bulu Tangkis Berduka, Atlet Muda Asal Tiongkok Meninggal Saat Bertanding di Jogja

“Jadi (induced demand) itu fenomena dimana individu terdorong menggunakan kendaraan pribadi yang sebetulnya hal itu sebelumnya gak mereka pikirkan. Tapi dengan adanya tol dalam kota, masyarakat berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadinya,” katanya kepada Jabar Ekspres.

Diakuinya, hal tersebut wajar terjadi imbas anggapan masyarakat bahwa jalan tol bakal menghindarkan dirinya terkena kemacetan. Ketetapan durasi perjalanan pun jadi keuntungan lain yang bakal individu tersebut dapatkan.

“Faktor-faktor ini yang bakal mendorong penggunaan kendaraan pribadi terkhusus mobil semakin banyak. Kalau mengurangi kemacetan rasanya enggak, di tol oke mungkin ya, tapi ruas-ruas jalan penghubung (tol) yang akan semakin menumpuk,” ujarnya

Imbasnya, beberapa tahun setelah penggunaan jalan tol, polusi, kemacetan, dan berbagai dampak berbahaya lainnya dari penggunaan kendaraan pribadi semakin terlihat sementara manfaat pembangunan yang diharapkan tidak terwujud.

BACA JUGA:Diduga Lakukan Pelecehan, DKPP Jadwalkan Sidang Putusan Hasyim Asy’ari Rabu Ini

Maka dari itu, menurut Pakar Transportasi ITB, Dr. Aine Kusumawati menyebut, diperlukan feasibility study (studi kelayakan) dalam pembangunan BIUTR di Kota Bandung. Pasalnya, rancangan pembuatan tol dalam kota telah ada sejak 17 tahun lalu.

Menurutnya, study tersebut guna pembangunan tersebut dirasakan betul dampaknya oleh masyarakat. Selain itu, realitas imbas hadirnya BIUTR harus sesuai dengan skenerio awal, jangan sampai malah menimbulkan dampak sebaliknya yakni kemacetan.

“Kita tidak bisa terus-menerus menyediakan prasarana untuk mengakomodasi demand yang ada. Demand akan terus meningkat. Kalau demand terus meningkat, berarti kita harus terus membangun jalan baru,” tuturnya.

Menurutnya, solusi konkrit guna mengurai kemacetan di Kota Bandung yakni fasilitas dan angkutan masal yang saling terintegrasi. Diakuinya, apabila hal tersebut mampu dibenahi, lambat laun masyarakat bakal berpindah menggunakan transportasi umum.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan