JABAR EKSPRES – Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Asep Mulyadi menilai, perlu kolaborasi semua pihak dalam membangun Kota Bandung termasuk dengan partai politik, Rabu (5/6/2024).
Hal ini diutarakan dirinya saat diskusi bertajuk Pembentukan Poros Koalisi Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bandung Tahun 2024. Yang digelar Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) di kawasan Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (5/6).
“Jadi, dalam membangun Kota Bandung yang permasalahannya cukup kompleks tidak bisa sendirian. Harus bersama-sama, kolaborasi, termasuk dengan partai politik yang ada di Kota Bandung,” ujar politikus PKS yang akrab disapa Asmul ini.
BACA JUGA:Kasus DBD di Bogor Tembus 1.932 Orang, 18 Pasien Meninggal Dunia
Sebab itu, Asmul tak menutup kemungkinan adanya kolaborasi, atau kerja sama politik antara PKS dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Pada Pemilihan Wali Kota Bandung mendatang. Hal ini lantaran kedua partai politik (parpol) memiliki kesamaan, yaitu ingin membangun Kota Bandung yang lebih baik serta mensejahterakan masyarakat.
“Saat ini semuanya masih dinamis, komunikasi dengan semua partai politik masih cair. Yang terpenting ada chemistry, ada kesamaan tujuan dalam menjalankan program-program untuk memajukan Kota Bandung,” ucapnya.
Kota Bandung, menurutnya, masih menghadapi sejumlah persoalan, seperti macet, banjir, harga kebutuhan pangan hingga lapangan kerja. Oleh karena itu, dia kembali menekankan jika membangun Kota Kembang tidak dapat dilakukan sendirian.
BACAJUGA:Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pasar Sindangkasih Majalengka, Pj Bupati KBB Arsan Latif: Tidak!
“Jadi, kita ingin Kota Bandung seperti dulu, yang nyaman untuk ditinggali, nyaman dikunjungi, udara bersih. Kemudian terbukanya lapangan pekerjaan, harga bahan pokok yang terjangkau masyarakat juga infrastruktur yang menunjang kesejahteraan warga masyarakat Kota Bandung,” tuturnya.
Senada dengan Kang Asmul, anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan Folmer Siswanto. tidak menepis kemungkinan berkoalisi atau menjalin kerja sama politik dengan PKS. Dia memandang perbedaan ideologis kedua partai bukanlah sesuatu yang utama. Terpenting ketokohan sosok yang maju pada Pemilihan Walikota Bandung.
“Sosok itu juga harus memiliki dan bisa menjalankan program-program yang berpihak kepada rakyat,” imbuhnya.