JABAR EKSPRES – Ketahui 7 obat-obatan yang disarankan untuk dibawa oleh Jemaah Haji Indonesia yang akan berangkat ke tanah suci pada tahun 2024 ini.

Pada tanggal 12 Mei 2024, jemaah haji Indonesia akan memulai perjalanan mereka ke Arab Saudi.

Jumlah total jemaah haji tahun ini mencapai 241.000 orang, terdiri dari 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Menurut data dari Kementerian Agama (Kemenag), terdapat sekitar 45.000 jemaah haji reguler yang berusia 65 tahun ke atas pada tahun ini.

Dalam kondisi cuaca panas di Tanah Suci, penting bagi jemaah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik mereka.

Menurut informasi yang dikutip dari situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) mencatat beberapa penyakit yang rentan dialami oleh jemaah haji ketika berada di Tanah Suci, baik yang umum maupun yang kronis. Berikut adalah beberapa di antaranya:

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), disebabkan oleh kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah.
Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, dapat disebabkan oleh perubahan pola makan, konsumsi air yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai perlu diwaspadai.
Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya yang dapat ditularkan oleh jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda.
Risiko dehidrasi yang serius terutama jika jemaah tidak cukup minum air.
Penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian, yang dapat terjadi karena panas dan kelembaban yang tinggi.
Penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung, yang dapat menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurangnya istirahat, dan stres selama perjalanan.
Trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar saat melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah.