JABAR EKSPRES – Penjualan telur khususnya di Kota Cimahi masih belum stabil, hal ini membuat para pedagang mulai resah lantaran bila dagangannya dilamakan bisa membusuk dan tidak laku.
Salah satu penjual telur di Pasar Atas Cimahi, Sulistiawati (55) mengatakan, pasca lebaran harga telur negeri per kilo masih berkisar di harga Rp 28 ribu per kilogramnya.
“Harga telur harganya stabil, masih diharga 28 ribu perkilo untuk telur ayam negeri,” ungkap Sulistiawati saat dikunjungi wartawan, Rabu (24/4).
BACA JUGA: Investasi di Aplikasi Grey Cuma Nonton Video dibayar Ratusan Ribu sampai Jutaan, Apakah Aman?
Selain telur ayam negeri, untuk harga telur asin kini berkisar di harga Rp 3.000 rupiah per butir.
“Kalau asin (telur) masih Rp 10.000 ribu 3 butir,” singkatnya.
“Omega, perkilo 30.000 lebih mahal harganya,” lanjutnya.
Sulistiawati mengaku, beberapa hari kebelakang, harga telur sempat turun, meskipun tidak melonjak namun ini merupakan hal baik bagi para pedagang.
BACA JUGA: Nick Carter Gagal Gelar Konser di Jakarta, Ini Alasannya!
“Penurunan, kemarin ada dua hari naik. Sempat Rp 29.000, telur yang biasa, kalau omega tetap. Betapa kualitas dari pakan,” terangnya dengan ekspresi wajah dingin.
Pasca lebaran, harga telur lainnya juga mengalami penurunan. Seperti telur puyuh yang naik cukup tinggi harganya, kini mulai berangsur menurun.
“Telur puyuh sama dari semenjak lebaran Rp 40.000 jadi Rp 37.000 per kilo,” kata Sulistiawati.
Ia mengungkapkan kendala dari kenaikan telur tersebut, di antaranya pakan ternak yang kini terkontaminasi oleh zat kimia, sehingga hasil telur ayam kurang bagus.
“Kendalanya dari pakan semua telur,” kata Sulistiawati.
BACA JUGA: Sinopsis Film Mile 22, Misi Rahasia dalam Menyelamatkan Ancaman Teroris
Dia berharap, pemerintah dapat mengendalikan kembali harga telur ke angka Rp 25.000 per kilonya.
“Diharap dari pemerintah? Kalau bisa di harga 25 lagi,” kata Sulistyawati sembari meladangi konsumen.(mong)