Bupati Bandung: Ponpes Tanpa Izin Akan Ditertibkan, Santri Korban Pelecehan Seksual dapat Trauma Healing

Ilustrasi sejumlah santriwati tengah berkegiatan di lingkungan Pesantren. (Dok Disdik Bandung Barat)
Ilustrasi sejumlah santriwati tengah berkegiatan di lingkungan Pesantren. (Dok Disdik Bandung Barat)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menyikapi kasus pelecehan seksual delapan santriwati oleh RR (30), oknum pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Bupati Bandung Dadang Supriatna memastikan bahwa para korban kini tengah mendapatkan pendampingan dan trauma healing. Dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Bandung.

“Para korban saat ini sedang mendapatkan pendampingan dan trauma healing dari Unit PPA DP2KBP3A,” ujar Dadang saat mengunjungi para santri di Kantor UPTD PPA Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Sabtu (17/5/2025).

Bupati yang akrab disapa Kang DS itu juga menegaskan jika pondok pesantren Santri Sinatria Qurani yang menjadi lokasi kasus tersebut untuk sementara ditutup karena belum mengantongi izin operasional dari Kementerian Agama.

Baca Juga:Dua Oknum Anggota Ormas Curi Kambing di Ciamis, Ternyata Satunya DPO! Intens Diguyur Hujan, Titik Krusial Banjir Bandung Timur Bertambah!

Lebih lanjut, Kang DS meminta para camat dan kepala desa di seluruh wilayah Kabupaten Bandung untuk aktif memonitor keberadaan pondok pesantren yang belum memiliki izin operasional.

“Agar jangan sampai kejadian seperti di Soreang terjadi lagi di kecamatan lainnya di Kabupaten Bandung,” katanya.

Ia juga menandaskan jika Pemkab Bandung akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menertibkan pesantren tak berizin di wilayahnya. Pesantren yang tidak memenuhi ketentuan akan dikenai sanksi oleh Kemenag sesuai aturan yang berlaku.

Jajaran satreskrim Polresta Bandung berhasil mengamankan RR (30) seorang pengurus pondok pesantren di Soreang, Kabupaten Bandung, yang diduga melakukan kekerasan seksual kepada santriwatinya.

0 Komentar