JABAR EKSPRES – Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) mengaku akan menindak tegas para pelaku pungutan liar atau pungli yang kembali beraksi di kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung.
Berdasarkan hasil evaluasi bersama stakeholder terkait, pelaku pungli yang kemarin beraksi di Kawasan Masjid Raya Al-Jabbar, kata Herman merupakan oknum yang berada di luar tanggung pihak pengelola.
“Itu di luar sepengatahuan kami, dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dan bukan bagian dari yang kerja sama dengan kami (Pemprov Jabar). Jadi itu oknum dari luar yang mungkin karena eskalasi kunjungan (ke Al-Jabbar) begitu tinggi sehingga memanfaatkan situasi kondisi. Tapi itu sudah kita tertibkan,” katanya, Rabu (17/4).
BACA JUGA: Libur Lebaran 2024, Kolam Renang Ini Jadi Pilihan Warga Kabupaten Bandung Wisata Bersama Keluarga
Herman menuturkan, untuk oknum yang kemarin kedapatan melakukan pungli, saat ini sudah tindak oleh pemerintah dengan cara dilakukan pembinaan.
“Sementara untuk oknum yang kemarin (melakukan pungli) kami bina, kami ingatkan agar yang bersangkutan tidak melakukannya lagi, dan kalau misalnya besok ketahuan lagi, maka kami akan laporkan kepolisian dan harus tindak sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Lebih lanjut, Herman mengatakan adanya aksi pungli di Kawasan Masjid Raya Al-Jabbar ini juga tak lepas dari adanya biaya operasional yang cukup besar yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“SDM (Sumber Daya Manusia) di Masjid Raya Al Jabbar ini ada 480 orang lebih seperti petugas keamanan, ada petugas kebersihan, administrasi, petugas taman dan lain sebagainya. Nah untuk biaya oprasionalnya itu hampir Rp37 miliar per tahun,” ungkapnya.
Maka dengan adanya biaya operasional ini, Ia mengaku akan melakukan pembenahan agar pengelolan Masjid Raya Al-Jabbar ke depannya dapat menjadi lebih baik lagi.
“Kami akan evaluasi termasuk didalamnya karema kami ingin memastikan setiap rupiahnya (anggaran yang dikeluarkan) akuntabel bisa dipertanggung jawabkan dan manfaatnya jelas baik output, benefit, dan impactnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, pasca adanya tindakan pungutan liar (pungli) pada beberapa waktu lalu, Herman menyebut Pemprov Jabar langsung mengevaluasi dan menyiapkan langkah strategi.