Janji Bikin Hepi, Sendi Fardiansyah Bakal Naikan Tunjangan Guru hingga Kepsek di Kota Bogor

JABAR EKSPRES – Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor, Sendi Fardiansyah menyoroti sektor pendidikan khususnya terkait kesejahteraan tenaga pendidik di Kota Bogor.

Sendi Fardiansyah yang mengusung jargon Bogor Hepi ini berjanji akan menaikkan tunjangan guru dan anggaran sekolah di Kota Bogor.

Ia menilai, fakta di lapangan menunjukkan tunjangan guru diberbagai jenjang jabatan masih terbilang minim untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut memantik keprihatinannya.

“Saat ini tunjangan guru di Kota Bogor hanya Rp296.000 per bulan. Baik ASN, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K, maupun honorer,” ungkap Sendi saat ditemui Jabar Ekspres belum lama ini.

“Dengan jumlah sebesar itu, kita sering lihat guru yang paginya mengajar lalu dilanjut dengan ngojek di sore hari atau kegiatan lain supaya dapat menambah pendapatan,” imbuhnya.

Untuk itu, Sendi Fardiansyah yang juga Sespri Ibu Iriana ini berjanji akan menaikkan tunjangan untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Kota Bogor jika dipercaya memimpin kota kelahirannya.

“Saya ingin ke depan tunjangan guru kita naikkan dari Rp296.000 menjadi Rp1.000.000 per bulan, termasuk juga tunjangan untuk kepala sekolah, karena selama ini tidak ada tunjangan khusus untuk kepala sekolah. Padahal, dari segi beban kerja kepala sekolah dan guru biasa itu berbeda,” tegas dia.

Selain soal tunjangan guru, Sendi juga menyoroti perihal pemeliharaan aset dan biaya operasional sekolah.

Menurutnya, hal tersebut masih perlu serius ditingkatkan melalui sejumlah program khusus serta pengalokasian kucuran dana bagi setiap sekolah.

“Untuk sekolah kita juga anggarkan sebesar Rp100.000.000 per tahun untuk pemeliharaan. Harapannya tidak ada lagi SD, SMP atau SMA di Kota Bogor yang atapnya masih bocor, dindingnya retak dan semacamnya,” tutur Sendi.

Warga asli Kelurahan Paledan, Kecamatan Bogor Tengah ini juga menilai bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) juga harus menyasar sekolah swasta.

“Ini perlu dilakukan agar biayanya lebih murah, dan biaya operasional guru berjalan lancar,” tukasnya. (YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan