DBD di Kota Bogor Tembus 1435 Kasus, Pemkot Masifkan Gertak PSN

JABAR EKSPRES – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) membuka pencanangan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) di MI dan MTS Darul Ma’wa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur pada Senin, 1 April 2024.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bogor, Siti Robiah Mubarokah menyampaikan laporan jumlah kasus DBD Kota Bogor yang melonjak cukup tinggi. Tercatat, hingga saat ini ada 1.435 kasus dalam tiga bulan terakhir atau sepanjang 2024.

Gertak PSN di MI dan MTS Darul Ma’wa menjadi satu dari kegiatan serupa yang melibatkan pimpinan Forkopimda di seluruh sekolah di Kota Bogor.

Diketahui, Kelurahan Katulampa menjadi salah satu kelurahan dengan kasus DBD tertinggi.

BACA JUGA: Peringati Hari Jadi Sukabumi, Bey Machmudin Doakan Semakin Maju Kotanya

Sebelum menyampaikan arahan, Dedie Rachim bersama perwakilan perangkat daerah menyaksikan ikrar Duta Jumantik para siswa Darul Ma’wa yang dirangkai dengan penyematan pin serta selempang Duta Jumantik.

“Untuk para siswa jangan hanya tahu saranghaeyo tapi juga harus tahu sarang nyamuk yang harus kita berantas secara bersama-sama. Ini harus menjadi peran kita semua mengingat jumlah korbannya yang cukup tinggi di Kota Bogor dalam waktu tiga bulan. Mari kita perangi jentik nyamuk dan mari kita lakukan peninjauan langsung,” kata Dedie Rachim di lokasi acara.

Jumlah kasus DBD Kota Bogor kali ini hampir sama dengan jumlah kasus tahun 2023 yang banyak menjangkiti anak-anak usia 5-14 tahun dan menyebabkan 9 kematian.
Dedie menegaskan kasus DBD ini sangat perlu diwaspadai dan diantisipasi semua pihak.

BACA JUGA: Jumlah Kasus Flu Singapura di Indonesia Tembus 5 Ribu, Peringatan dari IDI: Waspadai Gejalanya

Gertak PSN kali ini yang dilakukan di lingkungan sekolah, pesantren, madrasah atau institusi pendidikan diharapkan kasus DBD dapat dikendalikan dengan mengendalikan faktor penularnya, yaitu nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk Aedes Albopictus yang betina dan bertelur di genangan air bersih.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan