Selain itu, masjid ini diharapkan menjadi tempat berkumpul yang nyaman, tidak hanya antar ulama tetapi juga ulama dengan umaro, antara pemimpin Kota Bogor dan menjadi kawah candradimuka bagi pemimpin di masa depan.
“Di masjid inilah terjadi dialektika, diskusi, pengajian dan hal-hal yang menjadi pencerahan bagi generasi muda di Kota Bogor yang islami dan qurani. Dalam hitungan 23 hari, saya dan wakil wali kota akan mengakhiri masa jabatan setelah 10 tahun mengabdi,” tutur Bima.
“Saya titip betul masjid ini, pengelolanya dan mengelolanya harus baik dan amanah, masjid ini harus jadi milik semua umat, tidak ada umat muslim yang dipinggirkan, semua dirangkul dan diayomi dan diberdayakan,” imbuhnya.
Ia menekankan, keberadaan Masjid Agung Al Isra Kota Bogor harus menjadi masjid pemersatu dan jembatan pemersatu bagi umat di Kota Bogor, menyambungkan yang mampu dan dhuafa.
BACA JUGA: Dinilai Tak Wajar! Mahasiswa Soroti Padatnya Agenda Seremonial di Akhir Masa Jabatan Wali Kota Bogor
Kemudian, sambung Bima, diharapkan juga dapat menyambungkan apapun nasabnya serta masjid ini akan memberikan berkah rahmatan lil alamin bagi Kota Bogor dan Indonesia.
Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan apresiasinya dan merasa bersyukur bisa menyaksikan rampungnya pembangunan dan peresmian Masjid Agung Al Isra Kota Bogor yang megah.
Kepada semua yang hadir, Zulkifli Hasan mengajak menjaga keberagaman yang merupakan sunnatullah.
“Kalau hanya satu pandangan atau monokultur biasanya peradaban yang ada cepat punah dan cepat berakhir. Keberagamanlah yang membuat keberlangsungan dan kelanggengan,” kata Zulhas sapaannya.
Kilas Balik Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina melaporkan pembangunan Masjid Agung selama 7 tahun mulai dari 2016 sampai dengan 2023 dengan total nilai anggaran sebesar Rp 113,3 miliar.
BACA JUGA: DPR RI Minta Kemenhub Berikan Legal Audit Terminal Baranangsiang
Dimulai tahun 2016 dengan Dinas Wasbangkim selaku penanggungjawab melalui bantuan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebesar Rp 12,6 miliar dengan lingkup kerja pembongkaran dan bangunan struktur dengan realisasi sebesar Rp 9 miliar.