Ramadhan Dari Hari ke Hari, PITULAS: Inti ibadah Shaum Ramadhan: Patuhi saja Instruksi dan TUntunan dari The Lord of Alam Semesta..!!!

JABAR EKSPRES – 17 Ramadhan, walaupun terjadi khilafiyyah atau perbedaan pendapat para ulama, tetapi lazim diketahui oleh Ummat Islam sebagai Hari Diturunkannya Al Qur’aan atau Nuzulul Qur’aan.

Karena itu tidak salah jika di hari ke 17 Ramadhan ini, kita ulas tentang hal itu.

Apa yang terbayang atau tergambar ketika mendengar kata RAMADHAN disebutkan ???

Berbagai jawaban yang biasanya dilontarkan atas pertanyaan diatas : shaum, puasa, makan sahur, tarawih, korma, bala-bala, kolek, shodaqoh, mudik, tadarrus dan lain-lain.

Baca juga : Ramadan Bawa Berkah, Produksi Al-Quran Braille di Bandung Meningkat

Paling banyak adalah yang menjawab shaum atau puasa.

Tidak salah, karena memang pada Bulan RAMADHAN diperintahkan untuk shaum bagi orang-orang yang beriman.
Termaktub didalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh Ayat ke 183 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu shaum/ berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa ( menjadi MUTTAQIIN ).”

Namun perlu sangat kita perhatikan bahwa kata RAMADHAN hanya satu kali disebutkan didalam Al Qur’aan, yaitu didalam Surat Al Baqoroh Ayat ke 185…

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

” Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’aan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Dapat kita perhatikan didalam ayat diatas, setelah kata RAMADHAN, justru yang disebutkan dan ditekankan adalah tentang Al Qur’aan dengan 3 fungsinya yaitu :

1. Hudal linnaas yaitu petunjuk bagi manusia tanpa kecuali.

2. Bayyinatim minal hudaa yaitu penjelasan-penjelasan dari petunjuk itu

3. Furqoon yaitu pembeda atau pemisah antara yang haq dan bathil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan