JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dipastikan akan menyediakan sekitar 41 rumah sakit untuk menangani kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di kota tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan publik secara maksimal dari Pemkot Bandung.
“Kita sebagai pelayanan publik menyiapkan diri untuk memberikan layanan prima bagi masyarakat. Hari ini kita undang para direktur rumah sakit mari kita bersama tangani kasus demam berdarah yang cukup tinggi,” ucap Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, Kamis (28/3), dilansir dari Pemkot Bandung.
Dia mengimbau kepada seluruh direktur dan kepala rumah di Ibu Kota Jawa Barat itu untuk memberikan pelayanan yang prima dan terbaik. Terutama pasien yang terkena DBD.
Lalu, Bambang juga mengimbau agar pihak rumah sakit selalu untuk meng-update data pasien DBD. Hal ini dilakukan agar data yang ada adalah valid dan real time.
BACA JUGA: Bandung Jadi Kota Tertinggi Kasus DBD, Kemenkes Sebar 5,4 Juta Telur Wolbachia per Pekan
“Sampai dengan minggu ketiga bulan Maret ada penurunan kasus dibanding awal Maret. Mudah-mudahan datanya valid dan real time, kita bangun sistem informasinya update,” tuturnya.
Sementara itu, Anhar Hadian selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan, tingkat keterisian rumah sakit sudah mencapai 73,6 persen. Beberapa rumah sakit didominasi oleh pasien DBD.
“Kota ini sedang terjadi kenaikan kasus demam berdarah yang cukup signifikan dan ini menjadi beban juga bagi rumah sakit karena dari data yang kami dapatkan ketelisian tempat tidur di rumah sakit saat ini 73,6 persen itu cukup tinggi sebetulnya,” jelasnya.
Maka dari itu, dia meminta kerjasama dan sinergi dari pemerintah dan rumah sakit agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD. (Fizh)
BACA JUGA: Ada 2.098 Kasus DBD di Kota Bandung, Kenali Gejala yang Dulu dan Kini