JABAR EKSPRES – Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
- Faktor Genetik
Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Jika ada riwayat keluarga dengan penyakit jantung, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit tersebut menjadi lebih tinggi.
Baca Juga:19 Istilah di Bulan Puasa Ramadan dan Maknanya!Jadwal Imsak dan Adzan Shubuh Bandung Kamis, 21 Maret 2024
- Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan memperburuk kondisi jantung.
Jika tidak dikendalikan dengan baik, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan masalah jantung lainnya.
- Diabetes
Diabetes mellitus, terutama diabetes tipe 2, juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit jantung. Tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama dapat merusak pembuluh darah dan saraf, termasuk yang terkait dengan jantung.
- Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan juga menjadi faktor risiko penting untuk penyakit jantung.
Lebih banyak lemak tubuh yang disimpan, semakin tinggi risiko terkena penyakit jantung seperti aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah karena penumpukan lemak) dan penyakit jantung koroner.
- Stres
Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, beberapa kebiasaan coping yang tidak sehat dalam mengatasi stres, seperti konsumsi alkohol berlebihan atau merokok, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga:Jadwal Imsak dan Adzan Shubuh Jakarta Kamis, 21 Maret 2024Harga Pangan Hari Ini, Cabai dan Daging Turun saat Bulan Ramadan!
Jenis-jenis Penyakit Jantung:
- Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke jantung.