Tolak Membangun Teknologi Bekerja Sama dengan Israel Dukung Genosida, Insiyur Google Dipecat

Jabar Ekspres – Seorang karyawan Google yang secara terbuka memprotes pekerjaan perusahaan untuk militer Israel telah di pecat oleh Google.

Selama presentasi oleh seorang eksekutif dengan cabang Google Israel pada hari Senin, mantan karyawan tersebut yang merupakan insinyur Google Cloud berdiri dan berteriak, “Saya menolak untuk membangun teknologi yang memungkinkan genosida atau pengawasan.”

Google mengkonfirmasi pemecatan itu, yang pertama kali dilaporkan oleh media lokal, dan disiarkan laman The Verge, Sabtu (9/3).

Insiden tersebut terjadi di Mind the Tech, sebuah konferensi teknologi Israel tahunan di New York, Amerika Serikat selama presentasi dari direktur eksekutif Google Israel, Barak Regev.

BACA JUGA: Masih Berusia 22 Tahun, Billie Eilish Jadi Peraih Dua Piala Oscar Termuda

“Awal pekan ini, seorang karyawan mengganggu rekan kerja yang memberikan presentasi, mengganggu acara resmi yang disponsori oleh perusahaan. Perilaku ini tidak baik, terlepas dari masalah, dan karyawan itu dipecat karena melanggar kebijakan kami,” kata juru bicara Google Bailey Tomson dalam pernyataan yang dikirim melalui email dikutip Jabar Ekspres dari Antara.

Proyek Nimbus, kontrak 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp18,6 triliun) pemerintah Israel untuk akses ke layanan Cloud dari Google dan Amazon di protes oleh insinyur google tersebut karena menempatkan anggota komunitas Palestina dalam bahaya.

Ratusan karyawan Google dan Amazon menerbitkan surat terbuka untuk membantah kesepakatan itu, mengatakan bahwa teknologi tersebut memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data ilegal tentang warga Palestina.

Sejak perang Israel-Hamas pecah pada bulan Oktober lalu, karyawan telah mengadakan “di-in” di kantor perusahaan di San Francisco untuk memprotes kontrak layanan Cloud, dan lebih dari 600 karyawan menandatangani surat yang mendesak Google untuk berhenti mensponsori konferensi Mind the Tech.

BACA JUGA: BIGHIT Umumkan Tur Dunia Ketiga TXT Bertajuk ACT: PROMISE

No Tech For Apartheid, sebuah organisasi yang berkumpul melawan Proyek Nimbus, menerbitkan pernyataan tentang pemecatan insinyur ini pada Jumat (8/3).

“Tujuan Google jelas: perusahaan ini mencoba untuk membungkam karyawan untuk menyembunyikan kekurangan moral mereka. Sebagai insinyur perangkat lunak Cloud yang merupakan teknologi krusial dalam berjalannya Project Nimbus di pusat data Israel, pekerja ini berbicara dari tempat kekhawatiran pribadi yang mendalam tentang dampak langsung, kekerasan dari pekerjaan mereka,” kata organisasi itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan