Soal Pergeseran Suara, Bawaslu KBB Akan Dalami Motif 5 PPK

JABAR EKSPRES – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan adanya kecurangan administratif berupa pergeseran suara partai politik salah satu calon legislatif DPR RI Dapil II Jabar.

Diketahui sebelumnya, sidang penyelesaian sengketa administratif yang digelar Bawaslu terkait perkara kecurangan mengalihkan suara Parpol untuk Caleg DPR RI Dapil II Jabar telah memutuskan 5 panitia pemungutan suara (PPK) di Kecamatan Cikalongwetan, Cisarua, Padalarang, Ngamprah, dan Cipeundeuy terbukti bersalah.

5 PPK terbukti telah melakukan pelanggaran administratif berupa kesalahan input suara Partai Nasdem kepada Caleg DPR RI Dapil 2 Jabar Rajiv. Kesalah itu terjadi di 352 tempat pemungutan suara (TPS) sehingga menggelembungkan hasil suara Caleg.

“Betul, perkara kecurangan administratif berupa tindakan mengalihkan suara partai politik (Parpol) untuk salah satu calon anggota legislatif luput dari pengawasan petugas pengawas kecamatan (Panwascam),” ungkap Ketua Bawaslu KBB, Riza Nasrul Falah Sopandi saat dihubungi, Jumat (8/3/2024).

BACA JUGA: Cara Kembalikan Uang yang Hilang dari Aplikasi BBH.com

Ia membeberkan, dalam formulir D, perubahan suara terjadi di tingkat kecamatan seusai pleno kecamatan selesai.

Sehingga, lanjut Riza petugas Panwascam tak lagi bisa mengawasi. Apalagi, dokumen D hasil pleno yang disepakati masih cocok dengan formulir C Hasil Plano di TPS.

“Ketika hasil pleno di persidangan temen-temen PPK hasilnya sama tak ada yanh beda. Jadi ini di luar pengetahuan Panwascam, karena pada pelaksanaan pleno kecamatan justru hasil suara sama,” jelasnya.

“Betul ini dibuktikan bahwa ada pergeseran pada aplikasi Sirekap, mungkin saat input tidak terkunci,” tambahnya.

BACA JUGA: Prabowo-Gibran Menang di 10 Kabupaten/Kota di Jabar, Berikut Hasil Sementara Rapat Pleno KPU Jabar

Dalam perkara ini, Riza menegaskan, akan melakukan pendalaman lebih lanjut. Hal itu dilakukan untuk mengungkap perbuatan tersebut dilakukan sengaja atau tidak.

“Apalagi jika melihat jumlah TPS dan suara yang bergeser cukup banyak. Kita akan kaji lebih jauh apakah kasus ini karena human error atau memang sengaja terstruktur, ini akan kita kaji,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan