Tuduhan Mengejutkan! OpenAI Tuding New York Times Sewa Hacker untuk Hack ChatGPT

Tuduhan Mengejutkan! OpenAI Tuding New York Times Sewa Hacker untuk Hack ChatGPT
Tuduhan Mengejutkan! OpenAI Tuding New York Times Sewa Hacker untuk Hack ChatGPT. (Reuters)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – OpenAI menghadapi tudingan dari The New York Times Company terkait dugaan “peretasan” ChatGPT untuk menghasilkan isi artikel surat kabar kata demi kata.

Gugatan yang diajukan oleh NYT pada bulan Desember menuduh OpenAI dan mitra strategisnya, Microsoft, menggunakan konten NYT tanpa izin untuk melatih model bahasa canggih mereka, ChatGPT.

Ini mengklaim bahwa ChatGPT mampu mereproduksi bagian lengkap dari artikel NYT berdasarkan perintah pengguna, berpotensi memungkinkan pengguna mengakses konten berbayar secara gratis.

Baca Juga:12 Film Original Netflix yang Wajib Ditonton oleh Penggemar FilmKrisis Bayi Korea Selatan: Insentif $270 Miliar Gagal Meningkatkan Kesuburan

NYT berargumen bahwa teknologi OpenAI, yang diintegrasikan oleh Microsoft ke dalam produk dan layanannya, bisa mengarah pada penghindaran paywall oleh pembaca, mengancam pendapatan berlangganan surat kabar.

Sebaliknya, OpenAI menanggapi gugatan tersebut dengan meminta pembatalan kasus, menyatakan bahwa klaim NYT didasarkan pada upaya yang disengaja untuk meretas model OpenAI, melanggar ketentuan penggunaannya.

OpenAI berpendapat bahwa ChatGPT tidak dimaksudkan atau mampu untuk menyediakan akses gratis ke artikel berbayar.

Ian Crosby, penasihat utama NYT, menanggapi tuduhan OpenAI, menyebutnya sebagai interpretasi yang aneh dan menekankan bahwa OpenAI tampaknya memantau input dan output pengguna, sesuatu yang laboratorium AI tersebut sebelumnya mengklaim tidak dilakukan.

Crosby menantang pernyataan OpenAI bahwa NYT terlambat dalam mengajukan klaim, menekankan bahwa OpenAI telah secara aktif menyembunyikan cara kerja produknya dari publik dan menyangkal bahwa mereka telah melakukan kesalahan.

Kasus ini memunculkan pertanyaan penting tentang hak cipta, penggunaan data dalam pelatihan AI, dan transparansi operasional perusahaan teknologi. Dengan kedua belah pihak bersikeras pada posisi mereka, persidangan akan menjelaskan sejauh mana teknologi AI seperti ChatGPT mungkin mempengaruhi hak cipta dan akses ke konten berbayar.

0 Komentar