- Hipersalivasi
Hipersalivasi atau peningkatan produksi air liur adalah gejala umum rabies pada anjing dan kucing. Hewan yang terinfeksi mungkin mengalami kesulitan menelan air liur mereka, sehingga mengakibatkan mulut mereka terus menerus berbusa atau bercucuran air liur.
- Kesulitan Menelan
Selain hipersalivasi, rabies juga dapat menyebabkan kesulitan menelan pada anjing dan kucing yang terinfeksi. Hewan tersebut mungkin terlihat kesulitan saat mencoba makan atau minum, dan bisa terjadi regurgitasi makanan atau cairan yang telah diminum.
- Penampilan Mata yang Tidak Normal
Mata hewan yang terinfeksi rabies juga dapat menunjukkan ciri-ciri yang tidak normal. Mereka mungkin terlihat sayu, kabur, atau bahkan menonjol. Perubahan pada pupil juga dapat terjadi, dengan pupil yang membesar atau berkontraksi secara tidak teratur.
Tindakan Pencegahan Rabies
Pencegahan rabies melibatkan beberapa langkah penting, termasuk vaksinasi hewan peliharaan dan pencegahan kontak dengan hewan liar atau tidak dikenal.
Pemilik hewan peliharaan harus memastikan bahwa semua anjing dan kucing mereka divaksinasi secara teratur sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan.
Selain itu, menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau tidak dikenal, terutama yang terinfeksi, dapat membantu mengurangi risiko penularan rabies.
Baca Juga: Dampak Buruk Berdiri Terlalu Lama bagi Kesehatan!
Rabies adalah penyakit serius yang dapat berdampak fatal pada anjing, kucing, dan manusia. Mengenali ciri-ciri rabies pada anjing dan kucing sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan melindungi kesehatan hewan peliharaan serta kesehatan manusia.
Dengan memahami gejala dan tanda-tanda rabies, pemilik hewan peliharaan dapat segera mencari perawatan medis yang diperlukan dan membantu mencegah penyebaran penyakit ini.