Meski Rawan Banjir, TPS 35 di Kampung Rancabali Paseh Tetap Memilih Berada di Bantaran Sungai, Ini Alasannya!

JABAR EKSPRES – Kabupaten Bandung merupakan wilayah dataran yang tinggi dan juga dataran rendah, sehingga terdapat potensi bencana seperti longsor, banjir dan juga angin puting beliung.

Menjelang pemilihan umum yang akan digelar besok, banyak beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan banjir dan salah satunya berada di Kampung Rancabali, RT 04, RW 12, Desa Sukamantri, Kecamatan Paseh.

Di kampung ini ada salah satu TPS 35 yang didirikan tepat berada di samping bantaran Sungai Cikaro yang merupakan anak Sungai Citarum.

Pantauan di lapangan, TPS 35 ini memang berada di pinggiran sungai bukan karena tidak ingin memilih disana namun tidak adanya tempat lagi lantaran semua sudah dipadati oleh pemukiman sehingga hanya ada dilokasi tersebut.

BACA JUGA : Antisipasi Kecurangan, Panwaslu Cimahi Susun Strategi Pengawasan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024

Terlihat juga di TPS 35 para petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang berada disini sangat sibuk mempersiapkan dekorasi dengan memakai janur dan lainnya agar terlihat lebih bagus.

Namun hingga pukul 16.00 WIB, beberapa logistik Pemilu, belum dikirim ke TPS tersebut lantaran lokasi kampung berada di ujung perbatasan, dan mengingat rawan banjir, para petugas juga mempertimbangkan situasi atau cuaca yang ada.

Memang menurut informasi dari warga wilayah ini kerap terjadi banjir, terlebih jika hujan turun atau debit air Sungai Citarum tinggi, biasanya air dari Sungai Cikaro meluap ke pemukiman warga.

Ketua KPPS 35, Rohmat (52), membenarkan jika kampungnya rawan terendam banjir akibat luapan Sungai Cikaro terlebih karena di kampung sini merupakan dataran rendah.

“Memang di lokasi TPS merupakan lokasi yang sangat rawan banjir jika turun hujan, atau di hulu Sungai Citarum hujan deras yang mengakibatkan debit air Sungai Citarum tinggi hingga meluap ke pemukiman warga,” ujar Rohmat saat ditemui, Selasa (13/2/2024).

Meski sering mengalami banjir, namun Rohmat sudah melakukan antisipasi jika pada hari H terjadi banjir.

“Jadi kalau terjadi banjir, antisipasinya akan dipindahkan ke Masjid itu jaraknya sekitar 30 meter dari sini atau kalau lebih besar, dipindahkan ke Lantai dua Madrasah itu jaraknya sekitar 50 meter,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan