BP2MI Sosialisasikan Peluang Kerja Luar Negeri di Majalaya: Sangat Terbuka Luas

JABAR EKSPRES – Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peluang kerja di luar negeri, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar sosialisasi yang massif di Majalaya, Kabupaten Bandung.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan tujuan sosialisasi masif ini untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana peluang kerja ke luar negeri sangat terbuka luas.

“Alhamdulillah kita sekarang ada di Majalaya secara masif sosialisasi terus kita lakukan turun ke bawah untuk menyapa masyarakat tapi lebih penting dari itu adalah masyarakat teredukasi bagaimana berangkat ke luar negeri dan mereka paham bahwa peluang kerja sangat terbuka luas sehingga mereka harus merebut peluang kerja ini,” ujar Benny usai ditemui, Minggu (11/2/2024).

BACA JUGA : Bawaslu Kabupaten Bandung Himbau Peserta Pemilu: Patuhi Aturan Masa Tenang dan Bersihkan Alat Peraga Kampanye

Menurut Benny, pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan persiapan kepada generasi muda agar siap bersaing di pasar kerja internasional.

“Tentu pemerintah harus terlibat untuk memberikan edukasi dan mereka bertanggung jawab untuk menyiapkan anak-anak mereka yang usia 18 tahun untuk merebut peluang kerja di luar negeri dengan sektor-sektor pekerjaan yang sudah diketahui oleh masyarakat,” katanya.

Benny juga menyoroti peran sekolah dalam persiapan ini, mengungkapkan bahwa peluang kerja di luar negeri terbuka bagi lulusan SMP pun, meskipun peluangnya akan lebih besar setelah menyelesaikan SMA.

“Sekolah ini menjadi mitra yang sangat positif sebetulnya karena setelah lulus SMP mereka mungkin melanjutkan ke SMA tapi sebetulnya peluang kerja di luar negeri dengan lulusan SMP pun bisa dengan gaji yang sangat tinggi tadi,” tambahnya.

Menggambarkan perbedaan gaji antara dalam negeri dan luar negeri, Benny mencontohkan UMP Kabupaten Bandung yang hanya sekitar 3,5 sampai 3,57, sementara di luar negeri, gaji bisa mencapai 23 juta hingga 30 juta.

Meskipun angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi, Benny melihatnya sebagai momentum emas untuk mempersiapkan kompetensi belajar bagi generasi muda.

Dia menekankan pentingnya sosialisasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang peluang kerja serta peran pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada pekerja migran resmi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan