Istanbul Geser London dan Paris, Raih Gelar Kota Paling Banyak Dikunjungi di Dunia Tahun 2023

JABAR EKSPRES – Bayangkan sebuah kota yang begitu sibuk dan menarik perhatian turis, mungkin nama-nama seperti London, Paris, atau Bangkok muncul di benakmu. Namun, ternyata kota-kota tersebut harus memberi jalan pada kejutan tak terduga. Menurut laporan dari Time Out, lewat riset Euromonitor International, kota yang berhasil menyabet gelar sebagai kota paling banyak dikunjungi pada tahun 2023 bukanlah yang kita kira.

Mengalahkan rival-rivalnya yang lebih terkenal, Istanbul, ibu kota Turki, keluar sebagai juara. Menariknya, kota ini bukan hanya memimpin, tetapi juga mengalami peningkatan jumlah kedatangan wisatawan yang signifikan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Pada tahun 2023, Euromonitor International mencatat bahwa Istanbul menyambut lebih dari 20,2 juta pengunjung internasional. Angka yang mengesankan ini jelas menandakan popularitas kota ini sebagai destinasi wisata yang berkembang pesat. Dan prediksi untuk tahun berikutnya? Jumlah kedatangan diprediksi akan terus meningkat, mengukuhkan Istanbul sebagai magnet utama untuk para pelancong.

Apa yang membuat Istanbul begitu diminati? Salah satu faktor utamanya adalah langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Turki untuk mendukung industri pariwisata. Baru-baru ini, negara itu memutuskan untuk melonggarkan persyaratan visa bagi wisatawan dari Amerika Serikat dan Kanada. Keputusan ini membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk menjelajahi keindahan Istanbul tanpa batasan yang berlebihan.

Namun, bukan hanya kebijakan visa yang menjadi daya tarik. Istanbul memiliki kekayaan budaya yang memukau dan unik. Kota ini bukan hanya menjadi pusat ekonomi Turki tetapi juga merangkul campuran budaya yang menciptakan suasana yang unik. Dengan bersilangan antara budaya Asia dan Eropa, Istanbul menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjungnya.

Tetapi, popularitas tinggi tidak selalu membawa berkah. Istanbul, seperti kota-kota besar lainnya, mulai menghadapi tantangan pengelolaan kunjungan wisatawan. Salah satu contohnya adalah Hagia Sophia, sebuah situs bersejarah yang menjadi daya tarik utama. Setiap tahun, Hagia Sophia dikunjungi oleh lebih dari 3,5 juta orang.

Demi mengatasi lonjakan pengunjung, Hagia Sophia akhirnya menerapkan biaya masuk sebesar 25 euro per pengunjung. Meskipun beberapa mungkin merasa terbebani dengan biaya ini, langkah ini sejalan dengan upaya untuk melestarikan warisan bersejarah kota. Melihat perubahan ini, bisa kita katakan bahwa menjaga keindahan sejarah bukanlah tugas yang mudah, tetapi suatu keharusan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan