Kritik Presiden Jokowi, Giliran Unpad Ikut Bersuara Lewat Seruan Padjadjaran

JABAR EKSPRES – Gelombang kritik untuk Presiden Joko Widodo dari kalangan akademisi terus mengalir. Setelah Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia, kini giliran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang ikut bersuara, Sabtu (03/02).

Perwakilan Guru Besar, Dosen, alumni hingga mahasiswa berkumpul menyampaikan Serua Padjadjaran. Seruan itu disampaikan di depan Kampus Dipatiukur.

Perwakilan Guru Besar dan Dosen Unpad Prof Arief Anshory Yusuf mengungkapkan bahwa seruan itu digelar atas keprihatinan perkembangan kondisi bangsa saat ini. “Ketika akal sehat dan hati nurani sudah diabaikan, maka khawatir bangsa ini akan runtuh,” katanya.

Prof Arief melanjutkan, yang membedakan kualitas bangsa maju ataukah tidak bukan hanya diukur dari sisi pendapatan negara. Tapi juga kualitas dari institusinya.

Prof Susi Dwi Harijanti turut menambahkan, seruan itu juga dihimpun dari kalangan alumni hingga para dosen. Update sampai pukul 08.00 sedikitnya sudah ada 82 guru besar serta 1.030 dosen dan alumni yang mendukung seruan itu.

Dalam kesempatan itu Ketua Senat Unpad Prof Ganjar Kurnia yang membacakan isi dari seruan Padjadjaran. Isinya di antaranya, pelaksanaan demokrasi harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang berdasar pada Pancasila.

Presiden dan elite politik harus menjadi contoh keteladanan kepatuhan terhadap hukum dan etika. Bukan justru menjadi contoh melanggar etika, apa yang diucapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

Negara dan pemerintah beserta aparaturnya harus hadir sebagai pengayom dengan menjaga jarak yang sama dengan para kontestan pemilu.

Lalu, juga mendesak para penegak hukum untuk kasus pelanggaran yang terjadi selama pemilu segera ditindaklanjuti.(son)

Writer: Hendrik Muchlison

Tinggalkan Balasan