Calon Legislatif DPR RI Partai Gerindra untuk Dapil 3 DKI Jakarta ini menyatakan bahwa Presiden memiliki hak untuk memilih dan oleh karena itu berhak untuk berkampanye.
Lebih lanjut Ariza menyatakan bahwa Jokowi tidak perlu berkampanye karena mereka yakin Prabowo-Gibran akan menang dalam satu putaran.
Menanggapi pernyataan Ariza, Roby dari Tim Nasional Anies-Muhaimin menyatakan bahwa jika masyarakat tidak keberatan Presiden berkampanye, maka tidak perlu dipermasalahkan.
BACA JUGA: Habib Rizieq Bicara Soal Pilpres 2024, Minta Ummat Tak Saling Mengkafirkan!
“Siapa yang kampanye kan belum ada kampanye. Saya pribadi gak perlu presiden berkampanye, karena Prabowo Gibran akan menang 1 putaran tanpa presiden harus berkampanye , tidak perlu ribut-ribut tentang presiden kampanye,” bebernya.
Namun, ia menekankan bahwa kampanye Jokowi dapat menimbulkan multitafsir karena perannya sebagai kepala negara.
Roby menambahkan bahwa hal ini akan menjadi tantangan bagi kedaulatan rakyat dan wasit, yaitu Bawaslu, KPU, dan MK, karena Presiden hanya membacakan satu pasal saja, dan masih ada pasal-pasal berikutnya.
Senada dengan Roby, Hengky yang mewakili Tim Kampanye Nasional Ganjar-Mahfud meminta Jokowi untuk mengakhiri drama ini agar tidak memicu kontroversi.