3.238 Data Ganda Ditemukan di Johor Baru, Bawaslu: Ada Dugaan Pidana Pemilu

JABAR EKSPRES – Lolly Suhenty, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia menyebutkan ada dugaan pidana pemilu dalam kasus ribuan nama ganda pada daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) di Johor Baru.

Dikutip dari Antara News, Lolly mengatakan, kasus ini tengah ditangani oleh Bawaslu RI, sehingga masyarakat diminta untuk menunggu hasilnya.

“Kami sedang melakukan penanganan terhadap peristiwa ini, karena dugaannya pidana pemilu dan saat ini sedang berproses,” ujar Lolly di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (1/2/2024), yang disiarkan Antara News pada Jumat (2/1/2024).

Lolly menjelaskan, proses dari kasus ini harus dijaga oleh Bawaslu RI hingga akhir, sehingga masyarakat diminta menunggu karena hasil dari proses tersebut nantinya akan disampaikan secara terbuka.

BACA JUGA: Cair Bulan Maret 2024, Ini Jadwal Pencairan Kenaikan Gaji dan Pensiun ASN, Cek Disini!

“Sehingga masyarakat diharapkan dapat menunggu, karena kalau sedang berproses, kami juga harus menjaga seluruh prosesnya. Nanti hasilnya pasti akan kami sampaikan,” ucapnya.

Sebelumnya, Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat (Migrant Care) melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Johor Baru, Malaysia atas dugaan pelanggaran administrasi pemilu kepada Bawaslu RI, Kamis (1/2/2024).

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, menyatakan laporan itu terkait dengan data ganda DPLTN Pemilu 2024 yang mereka temukan di Johor Baru sebanyak 3.238 nama dengan alamat dan usia yang sama.

BACA JUGA: APK di Bunderan Cibiru Dinilai Membahayakan dan Menyampah

“Tim Migrant Care menemukan sekitar 3.238 nama dengan alamat dan umur yang sama. Artinya, pada DPTLN Johor Bahru PPLN mempublikasikan nama, umur, dan alamat masing-masing warga negara,” ujar Wahyu Susilo dalam konferensi persnya di Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Selain 3.238 nama ganda ditemukan dalam DPT Johor Bahru, Migrant Care juga menemukan banyak data ganjil, yakni sekitar 24 orang dari DPTLN Johor Bahru bertuliskan alamat Indonesia dan 19 nama dalam data tertulis beralamat ‘bercuti/rehat/pulang’.

Adapun wilayah Johor Bahru menjadi salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak pemilu Indonesia di luar negeri. Total pemilih 119.491 orang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan