Jabar Ekspres – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta setiap sekolah di wilayahnya untuk meminimalisir dampak bencana yang dapat mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar para siswa.
Diketahui sebelumnya, pada pertengahan Januari 2024, sebanyak dua sekolah di Kabupaten Bandung Barat terdampak bencana longsor dan banjir.
Kedua sekolah itu diantaranya SDN 2 Parigi, Desa Tagogapu RT 02/11 Kecamatan Padalarang dan SDN 2 Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
“Di tengah cuaca yang ekstrem saat ini, pihak sekolah harus mengawasi dan mewaspadai berbagai potensi bencana. Terutama sekolah-sekolah yang berada di wilayah rawan bencana,” ujar Kepala Disdik Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih kepada wartawan, Senin (15/1/2024).
BACA JUGA: Siaga Darurat Bencana Geo-Hidrometeorologi, PJ Wali Kota Cimahi Tinjau Kesiapan Peralatan
Menurutnya, agar peserta didik bisa mendapatkan haknya untuk belajar dengan rasa aman di tengah kepungan bencana hidrometeorologi. Pihak sekolah harus melapor kepada pihak terkait ketika ada potensi bencana yang terjadi di lingkungan sekolah.
“Tentu yang lebih mengetahui potensi bencana apakah itu banjir atau longsor itu kepala dan warga sekolah,” katanya.
“Misalnya, jika ditemukan tembok penahan tanah (TPT) yang kemungkinan akan roboh atau bangunan yang tidak layak. Itu harus dilaporkan sehingga bisa kita antisipasi bersama-sama,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihak sekolah pun seyogyanya harus mengupayakan langkah preventif dalam menghadapi adanya potensi bencana di lingkungan sekolahnya.
“Untuk langkah preventif, kepala sekolah bisa melakukan sosialisasi tentang mitigasi kebencanaan bekerjasama dengan BPBD dengan menggalakkan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAD),” katanya.
“Langkah mitigasi bencana itu harus dilakukan untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam dan ketika terjadi warga sekolah sudah siap,” jelasnya.
Ia menyebut, pihak sekolah pun harus proaktif menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar dalam upaya meminimalisir potensi bencana di lingkungan sekolah.
BACA JUGA: Ratusan Petugas Gabungan Disiagakan BPBD Jabar Dalam Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
“Karena tidak menutup kemungkinan sekolah tidak menyadari, namun masyarakat sekitar yang justru malah menyadari adanya potensi bencana. Jadi sekolah harus menjalin komunikasi dan koordinasi juga dengan masyarakat,” paparnya.