KNKT Tak Menampik Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka Persoalan Single Track atau Double Track

JABAR EKSPRES – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono tak menampik jika penyebab kecelakaan kereta api antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1) karena persoalan single track atau double track.

Menurutnya, secara teori dan prosedur persoalan single atau double track memang diperbolehkan. Sepanjang, setiap prosedur dan fungsinya dijalankan dengan baik.

“Mungkin, karena masalah single track atau double track, menurut teori atau regulasi atau dengan prosedur yang ada, sebetulnya sama aja amannya,” ujar Soerjanto saat ditemui di UPT Resort Jalan Rel 2.9, Cicalengka Kabupaten Bandung, Sabtu (6/1/2024) sore.

BACA JUGA: Tim KAI dan KNKT Selidiki Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka

Soerjanto menjelaskan, sepanjang semua prosedur diikuti dan berfungsi dengan baik, masalah single track atau double track tidak ada.

“Jadi gak ada masalah antara single track dan double track sepanjang prosedur yang single track diikuti. Kalau double track, kapasitasnya akan lebih banyak. Itu yang pasti, tapi kalau amannya, jadi sama saja sepanjang aturan diikuti,” katanya.

Selain itu Soerjanto mengungkap jika dalam peristiwa ini setiap kemungkinan terkait insiden kecelakaan kereta api ini bisa saja terjadi.

Sehingga perlu dilakukan langkah dengan menginvestigasi dan mewawancarai para petugas serta menemukan data dari black box.

“Hingga Senin mendatang KNKT akan melakukan wawancara kepada seluruh petugas pelayanan di Stasiun Cicalengka dan Haurpugur. Kemudian, akan mengunduh setiap data yang ada di Black Box. Didownload terus nanti kita minta penjelasan dari KAI atau dari LAN, kode yang ada di dalamnya kan kodenya mereka yang bikin,” jelasnya.

Soerjanto menyebut, dalam investigasi kali ini pihaknya akan memakan waktu selama 3 sampai 4 bulan.

“Tidak akan sampai satu tahun tapi kalau masalahnya kompleks, kadang kita perlu penelitian di laboratorium, bisa lebih dari satu tahun, tapi kita upayakan 3-4 bulan kita selesaikan,” terangnya.

Selain itu, dalam kecelakaan yang terjadi pada Jumat lalu, KNKT sendiri langsung turun ke lapangan dan meninjau lokasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan