Solusi Pemkot Cimahi untuk Tingginya Komoditas Holtikultura

JABAR EKSPRES – Kebutuhan komoditas holtikultura di Kota Cimahi masih bergantung pada wilayah lain. Itu lantaran, lahan pertanian di Kota Cimahi minim.

Untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bekerja sama dengan Paguyuban Pasar Cimahi sebagai offtaker untuk memperoleh harga di bawah pasar.

Budi Raharja, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Cimahi, mengatakan, bawang merah bekerja sama dengan Paguyuban Pasar Cimahi sebagai offtaker, dan mendapatkan harga Rp78 ribu untuk cabai.

“Itu di subsidi transportasinya Rp2 ribu pemerintah provinsi, jadi diterima oleh offtaker itu Rb78 ribu, dijualnya di Rp83 ribu sampai Rp85 ribu di bawah harga Pasar Induk Caringin,” ucapnya pada awak media belum lama ini.

“Artinya itu masih bisa aman, namun hanya untuk Pasar Cimindi juga pasar-pasar yang lain kita tawarkan bisa kita beli di paguyuban pedagang,” lanjutnya.

BACA JUGA: Gegara El Nino, Petani di Kota Banjar Telat Masa Tanam

Budi mengatakan, barang tersebut diperoleh dari Pasar Induk Caringin. Kemungkinan besar, itu sudah menjadi kebiasaan mereka.

“Tapi yang penting sumber dan harga bisa stabil dan terjangkau oleh masyarakat,” ujar Budi.

Bagi konsumen yang merasa harga masih tinggi, kini terdapat penawaran harga lebih terjangkau melalui OPM dan GPM.

“Ini bisa menjadi solusi bagi konsumen yang ingin berhemat melalui OPM dan GPM. Itu barangkali upaya-upaya yang rutin operasi pasar murah (OPM) dan gerakan pasar murah (GPM) sampai bulan Desember ini di lakukan dan tahun depan akan lebih sering dilakukan,” kata Budi.

Ketika ditanya mengenai keluhan pedagang terkait sepi konsumen, Budi menjelaskan, mereka tengah merencanakan operasi pasar murah, yang akan dilakukan secara langsung ke pasar untuk masyarakat dan konsumen.

“Ada juga operasi pasar yang belum kami lakukan tapi akan nanti kami akan lakukan langsung ke pasar,” ungkapnya.

BACA JUGA: Warga Cimahi Ternyata Banyak Bergaji Dibawah UMK, Apa Faktornya?!

“Itu offtaker lewat paguyuban itu operasi pasar, jadi harga-harga di pasar itu. Tapi pedagang juga harus konsisten jangan lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan