Jalur Cibiru-Cileunyi Tak Pernah Ada Perubahan, Ini Penyebabnya!

JABAR EKSPRES – Kemacetan masih menghantui para pengendara yang melintasi di Jalur Bundaran Cibiru, Kota Bandung hingga Jalan Raya Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Bahkan, kemacetan di jalur tersebut, kian hari semakin padat di jam-jam sibuk. Terutama saat akhir pekan.

Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Mangku Anom mengakui, jalur yang dilintasi pengendara yakni Bundaran Cibiru-Cileunyi, memang volume kendaraannya selalu padat.

“Karena faktor volume kendaraan terutampa pada jam-jam sibuk dan weekend. Apalagi banyak persimpangan ke kompleks-kompleks perumahan dan sejumlah pusat-pusat perbelanjaan di jalur tersebut,” kata Anom, Senin (18/12).

Menurutnya, karena volume kendaraaan dari sejumlah arah masuk ke jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi, maka otomatis lintasan tersebut padat dan kerap macet sementara sarana jalan tak berubah.

BACA JUGA: Vaksin Covid-19 di Kota Bandung Masih Kosong

“Kami tetap bersiaga dan berupaya mengatur dan mengurai di titik-titik rawan macet,” ujar Anom.

Diketahui, kemacetan kian parah di jalur tersebut, selain karena kian bertambahnya volome kendaraan dan banyaknya persimpangan sedangkan sarana jalan di jalur ini tak ada perubahan.

Faktor lainnya disebabkan karena tidak ada akses alternatif atau ‘jalan tikus’ yang memadai, untuk menghindari kemacetan dari jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi khususnya bagi kendaraan roda empat.

Apalagi pasca beropersasinya Tol Cisumdawu dan kereta cepat Whoosh yang stasiunnya di Tegalluar, Desa Cibiruhilir, Kecamatan Cileunyi. Volume kendaraan semakin bertambah pula yang  menggunakan jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi dari sejumlah arah.

“Kami meminta kepada para pengguna jalan terutama pada jam-jam sibuk yang melintasi jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi dan terjebak macet untuk bersabar, tidak saling serobot, patuhi aturan lalu lintas dan jika ada rekayasa jalan mohon diikuti juga,” bebernya

Sementara itu, dijelaskan Anom, terkait keberadaan petugas parkir di setiap persimpangan atau akrab disebut ‘pak ogah’ sudah bukan jadi pemandangan baru di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi.

BACA JUGA: Kisah Hari, Komunitas Kreatif Bandung untuk Asah Skill hingga Peluang Bisnis

“Soal keberadaan pak ogah dan truk-truk besar terutama pengangkut tanah di jalur tersebut, sudah lama jadi perhatian,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan