Pasar Murah yang Digelar Disdagin Kota Bandung Tidak Berdampak

JABAR EKSPRES – Pada Jumat, 8 Desember 2023 lalu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung sudah melaksanakan Pasar Murah di 30 Kecamatan dengan tujuan menjaga stabilitas harga pokok pasar menjelang akhir tahun.

Hasil dari program Disdagin Kota Bandung tersebut, masih belum menemukan dampak baik bagi harga pokok di pasar Kota Bandung. Keluhan yang dirasakan oleh para pedagang sampai hari ini menggambarkan gagalnya program tersebut.

Salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Kiaracondong, Toto, mengeluhkan terkait harga pokok yang tak kunjunjung turun. Adapun pasar murah yang sempat digelar Disdagin Kota Bandung, diakui Toto, tidak berdampak pada turunnya harga.

BACA JUGA: Pemkot Gencar Gelar Pasar Murah Guna Jaga Stabilitas Harga Jelang Nataru

“Tidak ada yang turun. Malah sampai hari ini ada saja beberapa yang saya jual naik secara perlahan, seperti kemiri, bawang merah dan putih,” ujar Toto saat ditemui, Kamis, 14 Desember 2023.

Harga bawang putih dan bawang merah yang relatif stabil. Namun, menjelang akhir tahun selalu ada kenaikan meski tidak secara signifikan. Sebelumnya, per satu bulan ini harga bawang merah dan bawang putih menginjak harga Rp30 ribu per kilo. Dari Rp30 ribu tersebut, sebenarnya ada kenaikan. Meski ratusan perak. Sampai hari ini, Rp32 ribu perkilo.

“Saya ga benar-benar paham akan tujuan program pemerintah tersebut. Buktinya harga masih di angka yang tinggi dan tak kunjung turun. Apalagi kalau melihat beras yang per karungnya ada kenaikan juga,” kata Toto.

Di beberapa pasar, harga beras ini memang sudah naik beberapa bulan ke belakang dengan angka Rp14,5 ribu per kilo. Toto menjelaskan, harga beras ini terus mengalami kenaikan sedikit demi sedikit, dari Rp14,5 ribu sampai Rp15,5 ribu per kilo.

BACA JUGA: Operasi Pasar Murah dan GPM Belum Mampu Stabilkan Harga Beras dan Cabai Merah

Menurut Toto, alasan penjualan per kilo tersebut naik, karena dari harga pembelian beras per karungnya selalu ada kenaikan minimal 200 perak per kilonya dari satu karung tersebut. Yang totalnya, jika dihitung, kenaikan harga dari per karungnya ada sekitar Rp5 ribuan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan