Saat disinggung mengenai masih banyaknya pohon yang ditancap paku, Agus menjelaskan pihak DLH siap mendukung Bawaslu dalam kegiatan kampanye pemilu, khususnya terkait dengan APK yang tertancap di pohon.
“Terkait sekarang banyak pohon yang ditancap paku, karena untuk mencopot itu wewenang Bawaslu. Mungkin nanti Bawaslu akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mencabutnya,” kata Agus.
“Kita di pihak DLH juga akan membantu, kita tunggu langkah dari Bawaslu kita siap untuk mendukung kegiatan ini,” sambungnya.
Banyaknya aduan dari masyarakat yang peduli lingkungan, saat ini DLH menunggu instruksi atau koordinasi dari Bawaslu terkait pencabutan APK dengan paku di pohon.
“Jangan sampai sekarang banyak aduan dari masyarakat yang peduli pohon, dari LSM, atau dari Anggota Dewan juga yang laporan ke kita. Memang karena kita terbatasi kewenangan jadi menunggu dari Bawaslu dulu,” papar Agus.
“Kita sudah bersurat ke Bawaslu terkait ini supaya ada tindakan dari Bawaslu, kita siap mendukung,” tambahnya.
BACA JUGA: Maraknya Pelanggaran APK, Satpol PP Koordinasi dengan Bawaslu untuk Penertiban
Potensi pohon tumbang akibat batang yang keropos bisa saja terjadi. Menurut Agus, paku yang tertancap di pohon dapat membawa bakteri sehingga seiring berjalannya waktu pohon akan rusak.
“Potensi tumbang bisa saja terjadi, kalau tumbang itu pohon yang sudah tinggi digerogoti nya bisa bertahun-tahun. Tapi bila dari paku ini bisa saja karena membawa bakteri penyakit ke pohon itu,” terangnya.
Agus menjelaskan, setiap hari dari pihak DLH berpatroli untuk melihat kondisi tanaman dan pohon. Pihaknya melakukan pemeliharaan seperti pemangkasan atau pemberian obat pada pohon.
“Di kita juga ada istilah ‘dokter pohon’, kita ada tim setiap hari keliling-keliling bila ada tanaman yang rawan salah satu nya bisa di pangkas. Atau pun bila sudah di vonis mati kita tebang,” jelasnya.
Agus menghimbau pada peserta pemilu yang masih menancapkan APK di pohon untuk segera mencabutnya kembali dan tidak melakukan tindakan tersebut kembali.
“Himbauan untuk peserta pemilu sudah juga sejak satu tahun yang lalu, jangan sampai memasang APK di pohon namun ternyata sudah terlaksana. Saya himbau untuk mencabutnya lagi, karena itu makhluk tuhan juga yang tersakiti,” imbaunya.