JABAR EKSPRES – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Provinsi Jawa Barat Haru Suandharu optimistis, relawan Orang Keren Menangkan Anies (Oren Manies) bakal mampu mendongkrak suara perempuan guna melenggangkan capres-cawapres yang diusung menjadi presiden dan wakil di Pilpres 2024.
Haru mengatakan, relawan Oren Manies terbentuk atas inisiatif ibu-ibu dari tokoh masyarakat Jawa Barat yang menginginkan perubahan. Hingga akhirnya dibentuk dan didukung penuh oleh istri Anies, Fery Farhati Ganis. Dia berharap, militansi ibu-ibu di lingkungan rumah, mampu mendulang suara maksimal untuk memenangkan pasangan AMIN di Pilpres 2024.
“Ini inisiatif dari ibu-ibu, melakukan sarasehan peran perempuan dalam perubahan. Tadi saya sampaikan ini ibu-ibu strong, ibu-ibu yang luar biasa mendampingi para suaminya sebagai pejabat negara di level provinsi dan sekarang ibu Fery istri Capres Pak Anies. Hadir juga para aktivis ibu-ibu yang memang bukan baru kemarin sore memperjuangkan kaum perempuan, jadi saya kira ini pertemuan yang sangat penting untuk memaparkan visi-misi Pak Anies sebagai capres dan juga agenda-agenda yang penting untuk diperjuangkan,” ujar Haru di Kota Bandung, Minggu 3 Desember 2023.
Lebih lanjut Haru menjelaskan, relawan Oren Manies yang dibentuk akan diketuai oleh Siti Muntamah Oded. Dimana diakuinya sejak dulu memang berfokus pada isu perempuan, anak dan disabilitas. Maka dari itu dia berharap, dengan kesolidan yang dibangun Oren Manies, mampu memberikan suara maksimal bagi pasangan AMIN di Jabar.
“Jawa Barat menjadi salah satu tempat yang sangat strategis untuk kemenangan Pak Anies, karena DPT paling besar se-Indonesia. Mudah-mudahan kami di Tim Kampanye Daerah (TKD) dengan dukungan ibu-ibu In Syaa Allah bisa mencapai target, mengantarkan Pak Anies sebagai Presiden Republik Indonesia, In Syaa Allah,” ucapnya.
Sementara terkait dilibatkannya peran kaum disabilitas, aktivis perempuan dan kemanusiaan dalam Oren Manies, Haru menjelaskan bahwa sejak lama isu mengenai persamaan hak kurang diperhatikan. Sehingga diharapkan, melalui momentum ini dapat menjadi langkah bersama guna mewujudkan Indonesia yang adil.
