Grey Art Gallery Kini Hadirkan Karya Maestro Jeihan Sukmantoro

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Grey Art Gallery bekerja sama dengan G3n Project dan Studio Jeihan menghadirkan lanskap seni rupa yang terilhami karya-karya Maestro Jeihan Sukmantoro.

Chief Executive Manager Grey Art Gallery, Angga Aditya Atmadilaga mengatakan, ini merupakan sebuah persembahan untuk menghormati Jeihan Sukmantoro dengan memperkenalkan pengalaman multi-persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni yang luar biasa.

“Pameran ini tidak hanya menandai apresiasi atas karya-karya Jeihan, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap peran dinamis setiap mata yang memandang, merenung, dan mengapresiasi karya seni. SE(MATA)N memperlihatkan bagaimana setiap pandangan memiliki daya serap yang unik, dan bagaimana karya-karya ini melahirkan ragam perspektif yang mendalam,” ujar Angga, Sabtu (11/11).

Angga menjelaskan, SE(MATA)N menjadi semacam titik awal, di mana karya-karya Jeihan tidak hanya diposisikan sebagai karya utama, namun juga sebagai landasan bagi kreativitas, tanggapan, dan respon kolektif. Setiap karya menjadi titik refleksi yang mengundang berbagai sudut pandang dan pendekatan kreatif.

Baca juga: Rekomendasi Sarapan Khas Orang Bandung, Mana Favorit Kamu

“Melalui pameran ini, kami membangun kreasi unik yang tidak hanya menampilkan karya-karya eksklusif Jeihan, tetapi juga mengeksplorasi dan memperluas interpretasi atas karya Jeihan melalui mata sejumlah pihak yang terlibat. Di sinilah karya-karya tersebut ditampilkan untuk direspon, dikembangkan, dan dipresentasikan melalui berbagai penyajian yang dihasilkan oleh kontribusi kolaboratif dari berbagai individu dan pihak yang terlibat,” jelasnya.

Melalui kolaborasi dan respons multi-persepsi, Se(Mata)n mengundang pengalaman dinamis dalam mengapresiasi karya. Setiap respon menuntun pada dialog dan interpretasi yang luas, menghasilkan kekayaan dan keragaman makna dalam penafsiran karya. “Kontribusi dari pihak lain tidak hanya melengkapi, tetapi juga memperkaya cara kita melihat, merasakan, dan menyematkan makna,” imbuhnya.

Pengunjung dipersilakan untuk merenung, membedah, dan merasakan setiap tebakan, titik, atau ekspresi dalam karya ini. Melalui dialog antara karya Jeihan dan respons yang datang dari beragam perspektif, pameran ini ditujukan untuk memberikan pengalaman yang melampaui batasan pendekatan konvensional dalam mengenalkan serta memahami karya Jeihan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan