NTP dan Harga Beras pada Oktober Naik tapi Prediksi Produksi Padi 2023 Anjok

JABAR EKSPRES – Bulan Oktober 2023 nampaknya jadi bulan yang menggiurkan bagi para petani atau produsen beras. Karena, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober menunjukkan trend positif. Termasuk harga jual beras atau gabah yang ada di nilai tertinggi selama setahun terakhir.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat NTP Jabar pada Oktober 2023 ada di angka 111,74. Angka itu menunjukkan kenaikan sebesar 2,11 persen dibanding pada September 2023 yang di angka 109,43. “Angka di atas 100 ini menunjukkan nilai tukar yang menarik juga,” kata Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dudung Supriyadi, Rabu, 1 November 2023.

Dudung melanjutkan, trend positif NTP itu juga terlihat dari hampir seluruh sub sektor pertanian yang ikut menunjukkan pertumbuhan dari September ke Oktober. Hanya sub sektor peternakan yang menunjukkan trend penurunan pada Oktober kali ini. Pertumbuhan tertinggi terlihat di sub sektor tanaman pangan yang tumbuh 3,13.

BACA JUGA: Inflasi 7 Kota Jabar pada Oktober Naik jadi 2,58 Persen, Kota Cirebon Tertinggi

Trend positif NTP ini juga terlihat dari harga rata-rata gabah atau beras di masyarakat. Pada Oktober 2023 tercatat harga rata-rata beras di Penggilingan Rp 13.171 ribu.

Angka itu naik dari bulan sebelumnya yang di angka Rp 12.984 ribu. Sementara untuk harga Gabah Kering Giling (GKG) ada di angka Rp 7.858. “Harga beras ini jadi tertinggi selama setahun terakhir,” jelasnya.

Namun demikian dalam kesempatan kali ini BPS Jabar juga mencatatkan bahwa luas panen padi di Jabar menunjukkan tren negatif. Luas panen pada 2023 kali ini diperkirakan mencapai 1,58 juta hektar atau mengalami penurunan 81,53 ribu hektar atau 4,90 persen jika dibanding 2022 yang tembus di angka 1,66 juta hektar.

BACA JUGA: Potensi Pajak Opsen MBLB di Jabar, Ada Tambang Andesit, Pasir, Gamping hingga Koral

Kabar buruk juga terlihat pada perkiraan produksi padi pada 2023. BPS memperkirakan produksi padi pada 2023 ada di angka 9,10 juta ton GKG. Angka itu turun sebanyak 337,79 ribu ton atau 3,58 persen dibanding produksi pada 2022 sebesar 9,43 juta ton GKG.

Sementara untuk daerah yang menjadi lumbung padi andalan atau tertinggi di Jabar adalah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang. Perkiraan produksi pada 2023 ini adalah Kabupaten Indramayu 1,41 juta ton, Kabupaten Karawang 1,09 juta ton dan Kabupaten Subang 1,01 juta ton. (son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan