Inflasi 7 Kota Jabar pada Oktober Naik jadi 2,58 Persen, Kota Cirebon Tertinggi

JABAR EKSPRES – Tingkat inflasi gabungan 7 kota di Jawa Barat pada Oktober 2023 secara year on year (yoy) ada di angka 2,58 persen. Angka itu menunjukkan trend kenaikan jika dibandingkan pada September 2023 yang ada di angka 2,35 persen.

Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dudung Supriyadi menguraikan, ada sejumlah komoditas yang menyumbang andil terjadinya inflasi pada Oktober 2023. Tertinggi adalah komoditas beras dengan skor 0,50 persen.

Berikutnya komoditas rokok kretek filter 0,16 persen, daging ayam ras 0,11 persen, lalu sewa rumah 0,09 persen dan kontrak rumah 0,08 persen. “Beras masih tertinggi secara y-on-y,” katanya, Rabu, 1 November 2023.

BACA JUGA: Potensi Pajak Opsen MBLB di Jabar, Ada Tambang Andesit, Pasir, Gamping hingga Koral

Dudung menerangkan, meski terjadi peningkatan trend, tapi kondisi inflasi pada oktober ini masih lebih baik jika dibandingkan pada 2022 lalu. Saat itu posisinya ada di angka 5,93 persen.

Dudung melanjutkan, jika dibandingkan antara tujuh kota di Jabar yang diukur, Kota Cirebon menduduki posisi teratas terhadap inflasi secara y-on-y. Angkanya mencapai 3,20 persen. Sedangkan posisi terendah ada di Kota Bandung dengan inflasi 2,27 persen.

Dalam kesempatan ini BPS juga mencatat tingkat inflasi secara month to month (m-to-m), angkanya 0,13 persen. Kondisinya juga naik jika dibanding pada September 2023 yang ada di angka 0,11 persen.

BACA JUGA: Cacar Monyet Hantui Masyarakat, DPRD Kabupaten Bandung Minta Pemkab Ambil Langkah Cegah Penyebaran

Menurut Dudung, jika secara m-to-m komoditas yang memberikan andil tertinggi terjadinya infalsi bukanlah dari beras melainkan dari bensin. Andil komoditas itu di angka 0,045 persen.

Sedangkan komoditas beras ada di urutan kedua dengan andil 0,03 persen. Kemudian disusul komoditas cabai merah 0,02 persen, cabai rawit dengan 0,017 persen dan nasi lauk dengan 0,013 persen. (son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan