Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif Apresiasi Program Pencegahan Stunting yang di Gelar PT Vale

Sementara itu, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti menambahkan bahwa, di Kabupaten Bandung angka stunting masih cukup tinggi sehingga kegiatan ini sudah tepat untuk dimulai dari wilayah ini.

“Tahun 2021-2022 angka stunting sudah mulai turun cukup signifikan, sehingga di tahun 2023 ini kita terus berusaha menurunkan angka stunting dan terus mengedukasi dari hulu terkait pentingnya pencegahan stunting,” imbuh Nopian.

Lebih lanjut Nopian menjelaskan, Mulai dari calon pengantin, berlanjut ke masa kehamilan dan janin, kemudian bayi baru lahir sebelum usia 2 tahun atau saat masih golden age. “BKKBN juga mencanangkan program edukasi pentingnya program KB dengan melihat kondisi kesehatan pengantin. Salah satunya untuk menunda kehamilan bagi ibu yang mengidap anemia agar dapat menggunakan pil KB bagi pasangan keluarga baru,” ujar Nopian.

Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menyampaikan, program ini juga selaras dengan tujuan PT Vale, meski merupakan perusahaan pertambangan tapi komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup menjadi perhatian penting.

”Walaupun kami perusahaan tambang, tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup dan mentransformasi masa depan bersama. Karena esensi pertambangan berkelanjutan adalah membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan kita,” katanya.

Febriany mengungkapkan, PT Vale berkomitmen ambil bagian dalam percepatan menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah.

“Kami berharap dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya target penurunan indeks prevalensi stunting menjadi 14 persen di seluruh Indonesia pada 2024. Dengan menekan angka stunting, ke depannya akan tercapai generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Febriany.

Febriany menuturkan, upaya preventif dan promotif untuk pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan juga gizi sensitif dengan target sasaran balita usia 0-5 bulan dan ibu hamil. “Program intervensi stunting ini akan dijalankan selama dua tahun dan menyelaraskan dengan program nasional percepatan penurunan angka stunting,” ujarnya.

Kabupaten Bandung menjadi lokasi yang dipilih PT Vale untuk melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan stunting karena masih menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi balita stunting yang cukup tinggi. Prevalensi stunting (tinggi badan menurut umur) di Kabupaten Bandung mencapai 25 persen menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis oleh Kemenkes RI.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan