Batu Hitam Misterius di Tengah Jalan Stadion Sukabumi: Gerbang Ghaib hingga Ular Tanpa Kepala!

Batu Hitam Misterius di Tengah Jalan Stadion Sukabumi: Gerbang Ghaib hingga Ular Tanpa Kepala!
Sebuah Batu hitam berdiri ajeg ditengah Jalan Stadion, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. (Riki/JABAR EKSPRES).
0 Komentar

Jabar Ekspres – Di tengah keramaian Jalan Stadion, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, terdapat sebuah batu hitam misterius. Batu tersebut berdiri kokoh di tengah jalan, menjadi perhatian tersendiri bagi pengguna jalan.

Dilihat lebih dekat, batu hitam pekat tersebut memiliki lebar sekira satu meter, dan tinggi lebih dari 50 centimeter.

Menurut penggiat Sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah mengatakan bahwa batu yang berada di tengah Jalan Stadion tersebut, ada kerena muntahan yang dikeluarkan oleh gunung gede.

Baca Juga:Dukung Techno Park Menjadi Pusat Ekonomi Kreatif, Dicky Saromi Optimis Cimahi Jadi Kota KreatifSebut Alami Penurunan, Dinkes Jabar Sebut Stunting Jabar Masih Tertinggi di Tasikmalaya, Bandung, dan Sukabumi

“Itu batu alam, kemungkinan dari gunung gede yang terbentuk dari endapan lahar yang lama-lama menjadi batu,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres pada Kamis (26/10/2023).

Saat ditanya soal cerita mistis yang beredar di tengah masyarakat, ia pun tak menampik akan hal itu dan menjelaskan kisah yang kini sudah familiar soal batu tersebut.

“Kalo disitu setau saya memang ada cerita, di situ (batu) merupakan gerbang ke alam ghaib, jadi di situ sebagai ciri telah melewatinya (alam ghaib), yang kedua ada cerita juga konon disitu masyarakat suka melihat ular besar tanpa kepala (sebagai penunggu batu),” paparnya.

Ia juga menjelaskan bahwa entah cerita dari mana, konon bantu tersebut jika dipindahkan akan kembali lagi ke tempat semula.

Kemudian, ia pun tak bisa memastikan mulanya batu tersebut ada sejak kapan, karena batu tersebut memerlukan proses yang lama untuk terbentuk.

“Batu nya udah lama, zaman Belanda juga saya kira sudah ada. Apalagi letak batu itu dekat dengan Dayeuhluhur yang dulu ada cerita Mbah Terong peyot. (tahun) 1790 juga sudah berkembang ceritanya, mungkin bantu itu sudah ada lebih lama, bisa jadi sudah ribuan tahun,” jelasnya.

0 Komentar