JABAR EKSPRES – Lima badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada dunia untuk “berbuat lebih banyak untuk Gaza” karena wilayah tersebut menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Program Pangan Dunia (WFP), dan Badan Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO).
Bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza pada hari Sabtu melalui penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir. Ini merupakan bantuan pertama yang masuk sejak Israel mulai menginvasi wilayah tersebut dua minggu yang lalu.
BACA JUGA: PBB Belum Memberikan Tindakan Tegas Terhadap Konflik Palestina dan Israel
Menurut kantor berita Palestina, WAFA, 20 truk membawa barang-barang penting dari PBB dan Bulan Sabit Merah Mesir, termasuk tuna kalengan, pasta, air minum, dan pasokan medis. Ratusan truk lainnya masih menunggu di perbatasan untuk masuk.
“Dukungan penting bagi ratusan ribu warga sipil – terutama perempuan dan anak-anak – yang kekurangan akses ke air, makanan, ragi obat, bahan bakar dan barang-barang penting lainnya,” kata PBB dikutip dari Antara, Senin (23/10).
Namun, berbagai lembaga mengatakan bahwa bantuan ini hanyalah permulaan dan masih jauh dari cukup.
“Cadangan kemanusiaan sudah habis. Orang-orang yang rentan adalah yang paling berisiko dan anak-anak sekarat pada tingkat yang mengkhawatirkan dan kehilangan hak-hak mereka untuk mendapatkan perlindungan, makanan, air dan layanan kesehatan,” kata mereka.
BACA JUGA : 6 Anak Tewas Terkena Tembakan Tentara Suriah di Benteng Idlib
Badan-badan PBB telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dan pembukaan akses kemanusiaan segera dan tidak terbatas ke Gaza untuk memungkinkan para pekerja bantuan menjangkau warga sipil yang membutuhkan, menyelamatkan nyawa dan menghindari penderitaan manusia lebih lanjut.
“Aliran bantuan kemanusiaan harus berskala besar dan berkelanjutan, dan memungkinkan semua warga Gaza untuk mempertahankan martabat mereka,” kata kedua lembaga tersebut.
Mereka menyerukan akses yang aman dan berkelanjutan terhadap air, makanan, kesehatan – termasuk kesehatan seksual dan reproduksi – dan bahan bakar, serta perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk fasilitas medis.