JABAR EKSPRES – Green Brigade merupakan salah satu kelompok supporter dari klub asal Skotlandia, Celtic FC. Barisan supporter ini sering menampakkan aksi keberpihakan dan kepedulian mereka kepada Palestina dan kaum imigran.
Terbaru, pada saat laga melawan Kilmarnock (7/10) lalu, terlihat fans Celtic FC itu membentangkan bendera Palestina. Selain itu, mereka juga membentangkan tulisan yang diartikan dalam bahasa Indonesia “Palestina Merdeka” dan “Kemenangan Perlawanan”.
Berdasarkan catatan sejarah, Celtic FC sendiri berdiri pada tahun 1887 oleh salah seorang ulama Katholik ternama, Brother Walfrid. Tujuannya mendirikan klub begitu mulia, yakni dirinya ingin mengentaskan kemiskinan dan memberi makanan bagi kaum imigran di wilayah Glasgow, Skotlandia.
“Sebuah klub sepak bola akan dibentuk untuk menyediakan meja makan bagi anak-anak dan pengangguran,” ucapnya, dilansir dari Celtic FC.
BACA JUGA: Sederet Aksi Solidaritas Fans Celtic FC Kepada Palestina dan Kaum Imigran
Pendukung Celtic FC sendiri kebanyakan adalah orang Irlandia dan keturunan Irlandia. Selain itu, fans klub ini sendiri mayoritas beragama Katholik. Pendahulu mereka merupakan korban perampasan lahan dan kemiskinan struktural saat bermigrasi ke Skotlandia.
Fans klub ini pun kerap kali mendapatkan sikap intoleran dari orang-orang Glasgow melalui isu ras, agama, dan budaya. Terlebih, kelompok Green Bridge menegaskan identitas mereka sebagai kelompok anti fasis. Dari kelompok ultras inilah kepedulian dan solidaritas kepada Palestina dan kaum imigran terus digaungkan.
Basis kelompok supporter ini berada di tribun utara Celtic Park, markas Celtic FC. Green Bridge sering memberikan aksi nyata dalam membantu dan membela Palestina atas dasar kemanusiaan dan sikap politik.
BACA JUGA: Real Madrid Selalu Dibobol Mantan Musim Ini, Penggemar Sampai Bikin List Mantan Pemain
Pada tahun 2016, mereka berhasil mengumpulkan dana lebih dari £130 ribu untuk kebutuhan medis di Palestina. Penggalangan tersebut merespon terkait denda UEFA kepada Celtic FC karena supporter mengibarkan bendera Palestina di dalam stadion saat melawan klub asal Israel, Hapoel Beer Sheva saat babak grup UCL.
Selain memberikan sumbangan untuk kebutuhan rakyat Palestina sehari-hari, fans Celtic FC ini juga mendirikan sekolah sepak bola di pengungsian imigran Aida, Palestina. Nama sekolah sepak bola tersebut adalah Aida Celtic. Mereka bekerjasama dengan Lajee Center untuk meningkatkan kesadaran orang-orang atas penderitaan pengungsi tersebut yang terusir dari tanah kelahirannya.