Arsjad Rasjid Apresiasi Visi Penguatan dan Pemberdayaan Ekonomi NU

JABAREKSPRES – Pengusaha nasional, Arsjad Rasjid mengapresiasi visi penguatan dan pemberdayaan ekonomi umat yang terus dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama (NU).

Di tengah perkembangan zaman, NU juga tak berhenti melakukan berbagai langkah transformasi.

Memegang prinsip Natdlatut Tujar, Arsjad menyebut, organisasi umat Islam terbesar di Tanah Air tersebut terus berikhitiar untuk menggerakkan kebangkitan ekonomi rakyat.

“Memasuki abad kedua usianya, saya mengapresiasi penguatan dan pemberdayan ekonomi yang menjadi visi NU dengan prinsip Nahdlatut Tujar,” kata Arsjad, Minggu (8/10).

Pemaparan itu, disampaikan Arsjad ketika dirinya menghadiri acara sarasehan ekonomi, bertema Penguatan Ekonomi Jemaah Memasuki Abad Kedua Nahdlatul Ulama yang digelar Lembaga Penguatan Ekonomi NU di Ndalem An-Nadwah, Krapyak di wilayah Yogyakarta.

Arsjad menyebutkan, apa yang dilakukan NU ini sejalan dengan cita-cita besar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Sebagai organisasi besar, lanjut Arsjad, NU memiliki peran besar untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera di usianya yang ke-100 pada 2045 mendatang.

Karena itu, ia mengajak seluruh jajaran NU untuk memperkuat sinergi untuk mewujudkan visi tersebut.

Arsjad mengungkapkan, saat ini Indonesia masih masuk dalam kategori negara berkembang dan terjebak dalam penghasilan menengah atau middle income trap.

“Untuk dapat menjadi negara maju, Indonesia harus keluar dari middle income trap dan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 berdasarkan PDB (purchasing power parity) pada 2045,” tuturnya.

Masih menurut Arsjad, untuk mewujudkan visi ini, Indonesia harus memiliki strategi pembangunan dan target pencapaian (KPI) yang jelas dan terukur.

KPI tersebut akan menjadi tolak ukur dan target pembangunan. Untuk mencapai kesejahteraan, misalnya, PDB per kapita harus naik, dari sekarang USD 4.700 ke USD 15.600.

Selain itu, untuk mencapai ketahanan pangan, Global Food Security Index Ranking juga harus meningkat, dari saat ini 63 menjadi 20.

Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas, setidaknya terdapat empat pilar strategi pembangunan yakni ketangguhan, kesejahteraan, inklusivitas, dan keberlanjutan.

Dalam pandangan Arsjad, untuk menjadi negara tangguh, Indonesia harus mampu meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan.

“Tanpa perut yang terisi dan tubuh yang sehat, jangan berharap kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan