Dampak Kemarau Panjang Kali Ciliwung Kekeringan, Tinggi Air Hanya 55 CM

JABAR EKSPRES – Kemarau panjang menyebabkan kekeringan di Kali Ciliwung. Bahkan sampai saat ini ketinggian air hanya 55 cm di Pos Pantau Ciliwung Depok.

Menurut Petugas pos pantau air di Depok Arman, kondisi saat ini masih normal. Namun, memang diakui ada penyusutan karena kemarau panjang.

“Masih normal ketinggian 55 sentimeter,” katanya, Sabtu (7/10).

BACA JUGA: Eksistensi Bahasa Indonesia di Tengah Gempuran Bahasa Gaul, Apa Kata Balai Bahasa? 

Menurutnya, penyusutan air di Kali Ciliwung sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Penyusutan terjadi secara bertahap akibat musim kemarau.

“Sejak Juli memang sudah ada penurunan secara bertahap karena masuk musim kemarau,” katanya.

Dia mengatakan musim kemarau kali ini menjadi yang terparah.

“Ini yang terparah. Sesuai dengan prakiraan BMKG memang memasuki kemarau terpanjang yang menyebabkan tinggi muka air menyusut,” ujarnya.

BACA JUGA: Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Luar Ruangan Kota Bandung Banyak Dijumpai, Tanggung Jawab Balai Bahasa?

Sementara terpisah, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklaim kondisi air Ciliwung masih normal. Air tersebut bisa dimanfaatkan untuk disalurkan ke warga yang kesulitan air.

“Air Ciliwung masih normal jadi kita bisa mensterilkan Air Ciliwung. Maksudnya normal itu ngga kering,” katanya.

Selain itu juga air di danau yang ada di Depok juga masih normal dan tidak kering. Pihaknya juga masif menanam pohon terutama di area situ di Depok.

“Air danau situ juga masih normal tidak kekeringan,” pungkasnya. (Mg10)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan