Presiden Korsel Peringati Korut Akan Akhiri Rezim Kim Jong Un Jika Gunakan Senjata Nuklir

JABAR EKSPRES- Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa memberikan peringatan serius kepada Korea Utara, menyatakan bahwa mereka akan mengakhiri rezim pemerintahan mereka dengan bantuan aliansi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir.

Pernyataan tersebut diberikan oleh Yoon dalam pidato yang bertepatan dengan peringatan Hari Angkatan Bersenjata ke-75 pada 1 Oktober, yang merayakan berdirinya angkatan bersenjata negara tersebut.

Yoon mengingatkan bahwa pemerintahan Korea Utara harus menyadari bahwa senjata nuklir tidak akan pernah memberikan keamanan yang sebenarnya. Dia menegaskan bahwa rezim tersebut telah meningkatkan kemampuan nuklir dan rudalnya, yang bertentangan dengan peringatan dari komunitas internasional, dan secara terbuka mengancam untuk menggunakan senjata nuklir.

Presiden Yoon menilai tindakan ini sebagai ancaman nyata terhadap rakyat Korea Selatan dan juga sebagai tantangan besar terhadap perdamaian dunia. Dia menambahkan bahwa militer Korea Selatan, dengan kemampuan tempur yang kuat dan kesiapan yang mantap, akan segera memberikan respons terhadap setiap provokasi dari Korea Utara.

Baca juga: Warga Asing Kembali Diizinkan Masuk ke Korea Utara, Mau Melancong ke Sini?

Yoon juga menegaskan bahwa jika Korea Utara benar-benar menggunakan senjata nuklir, rezim mereka akan menghadapi konsekuensi serius dari aliansi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca juga: Uang Saku Rp10 Juta per Bulan! Beasiswa S1 ke Korea Selatan Tanpa TOEFL

Selain itu, Presiden Yoon menuduh Korea Utara melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Dia mencatat bahwa obsesi Korea Utara terhadap pengembangan senjata nuklir telah memperburuk penderitaan rakyatnya, dengan eksploitasi yang terus berlanjut dan pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlangsung.

Yoon menyatakan niat Korea Selatan untuk memperkuat kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat dan Jepang, memanfaatkan aliansi yang kuat dengan Amerika Serikat dan membangun sikap keamanan yang kokoh dalam solidaritas tinggi dengan negara-negara mitra mereka.

Terakhir, Presiden Yoon menekankan bahwa rakyat Korea Selatan tidak akan terpengaruh oleh upaya Korea Utara untuk menipu mereka dengan tawaran perdamaian palsu, baik oleh rezim komunis Korea Utara, pengikutnya, maupun kekuatan anti-negara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan