JABAR EKSPRES – Seorang siswa di Demak, Jawa Tengah, telah menyerang seorang guru dengan menggunakan senjata tajam.
Beruntungnya, guru tersebut masih dapat di selamatkan dan langsung di larikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis.
Saat ini, pelaku penyerangan tersebut telah berhasil di tangkap oleh pihak kepolisian. Namun, pertanyaannya adalah apa motif di balik tindakan ini? Berikut sederet faktanya.
Lihat juga : Bentrok Pasar Kutabumi: 3 Orang Dijadikan Tersangka
Kronologi
Kronologi insiden ini terjadi di sebuah Madrasah Aliyah (MA) di Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah.
Pada hari Senin (25/9/2033), seorang pelajar laki-laki berinisial AR membacok gurunya yang bernama Ali Fatkurrohman.
Kejadian ini terjadi ketika guru tersebut sedang membagikan kertas ujian tengah semester kepada para siswa pada sekitar pukul 10.00 WIB.
Pelaku masuk ke dalam kelas dengan mengucapkan salam dan kemudian membacok gurunya sebanyak tiga kali dengan sebilah sabit.
Pihak berwenang segera merespons, dan korban di bawa ke rumah sakit setempat.
Peristiwa Membuat Siswa Trauma
Peristiwa ini menyebabkan beberapa siswa menjadi pingsan akibat trauma yang di alami saat menyaksikan penyerangan tersebut.
Polisi harus membantu korban yang terluka dan siswa yang pingsan. Akibatnya, ujian tengah semester di tunda, dan para siswa di pulangkan untuk sementara waktu.
Hal ini di lakukan untuk memberi waktu pada siswa untuk pulih dari pengalaman traumatis tersebut dan juga untuk menjaga keamanan di sekolah.
Pelaku Melarikan Diri
Pelaku, yang merupakan seorang murid Madrasah Aliyah, melarikan diri setelah membacok gurunya.
Oleh karena itu, kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku, meskipun modus operandinya masih belum di ketahui dengan pasti.
Korban Luka Parah
Korban, Ali Fatkurrohman, mengalami luka parah akibat serangan tersebut, termasuk luka di leher dan tangan.
Kondisinya sangat serius, sehingga ia harus di larikan ke Rumah Sakit Gubug dan kemudian ke Rumah Sakit Semarang untuk perawatan lebih lanjut.
Meskipun korban sempat kritis, saat ini ia mulai membaik dan sudah dapat merespons meskipun belum bisa berbicara.