Bubarkan Geng Motor XTC 133 Student, Komnas Perlindungan Anak Jabar Apresiasi Polresta Bandung

JABAR EKSPRES – Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Barat, Diah Puspitasari Momon menyebut langkah yang dilakukan kepolisian dalam deklarasi pembubaran anggota Geng Motor XTC 133 Student sangat diapresiasi.

Menurutnya jemput bola yang dilakukan pihak kepolisian untuk melakukan pencegahan dengan melakukan pembubaran geng motor tersebut sangat tepat

“Sangat luar biasa, menurut saya ini tugas pencegahan dan acara seperti tadi itu harusnya tugas kita semua, tugas orang tua, tugas guru dan tugas saya sebagai komnas perlindungan anak dan tugas semua,” ujar Diah saat ditemui, Rabu (20/9/2023).

Diah menambahkan dalam kegiatan deklarasi pembubaran, baik para anggota yang kebanyakan pelajar langsung berinisiatif untuk membubarkan organisasinya.

“Alhamdulilah sesudah tadi diberi wejangan oleh bapak Kapolresta secara gambang, mereka akhirnya tanpa kita paksa, mereka inisiatif sendiri untuk membubarkan organisasinya,” katanya.

BACA JUGA: Tingkatkan Minat Baca, Dispusip Kabupaten Bandung Hadirkan Perpustakaan Keliling

Diah menjelaskan, kegiatan pencegahan yang dilakukan kepolisian ini menurutnya sudah melebih tugasnya, karena kepolisian biasanya hanya menangani dan langsung menindaklanjuti.

“Seharusnya bukan tugas polisi, malah mereka sudah melebihi dari tugasnya dengan mengadakan acara seperti ini untuk pencegahan. Polisi itu kan sebenarnya di akhir di ujung ada kasus lalu polisi yang menangani,” ungkapnya.

Dirinya pun sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan pihak kepolisian, khususnya dalam menangkap beberapa anggota XTC 133 Student.

“Alhamdulilah pak kapolres beserta jajarannya dalam waktu yang singkat bisa menangkap pelaku yang minggu lalu. Dan kami sangat mengapresiasi itu,” terangnya.

Selain itu, Diah mengaku hingga kini masih banyak anak-anak atau remaja yang sering berhadapan dengan hukum.

BACA JUGA: Laka Lantas di Jalan Raya Percobaan Cileunyi Bandung, Satu Korban Tewas dan Satu Kritis

Pihaknya menilai hal tersebut sangat miris, terlebih banyak anak muda yang masuk geng motor atau menjadi korban pembulyyan atau perundungan.

“Anak yang berhadapan dengan hukum cukup banyak, dimana-mana memang, saya miris sekali sekarang anak-anak SD, SMP selain geng motor sekarang tuh banyak yang bully juga dan cukup banyak,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan