Banyak Orang Sering Menyebut Istilah Tren Social Commerce, Apa Itu? Ini Penjelasannya

JABAR EKSPRES – Peneliti ilmu perilaku dan pemasaran Ignatius Untung mengungkapkan bahwa tren social commerce sebagai evolusi dari inovasi perdagangan digital tidak dapat dihindari dan perlu dicermati lebih dekat sebagai salah satu solusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

Sebagai sebuah metode pemasaran baru, Untung meyakini para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dapat mengambil manfaat dari social commerce atau aktivitas bisnis melalui jejaring sosial karena memiliki keunggulan berupa pengalaman yang personal.

“Social commerce semakin banyak digunakan oleh UMKM karena merupakan solusi yang saat ini tidak bisa dilakukan melalui e-commerce. Salah satu kelebihannya adalah kedekatan antar individu,” kata Untung dikutip dari Antara, Sabtu (16/9/23).

BACA JUGA : 3 Lokasi Glamping dengan Fasilitas Terlengkap di Pangalengan, Bikin Betah Jadi Lupa Pulang ke Rumah

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) itu, Presiden Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) periode 2018-2020 itu mencontohkan metode perdagangan sosial yang diterapkan di Instagram dan Facebook mengandalkan penjualan yang ditopang oleh kepercayaan karena dibangun atas dasar relasi atau pertemanan.

Ia mengatakan banyak transaksi yang terjadi di kedua jejaring sosial tersebut didasari oleh fakta bahwa pembeli dan penjual sebelumnya memiliki kedekatan.

Selain itu, dengan fitur-fitur yang dipersonalisasi, konsumen dapat mencari rekomendasi produk yang disesuaikan dengan preferensi mereka melalui satu platform.

Bagi pelaku bisnis, social commerce juga memberikan keuntungan lain karena dapat menciptakan daya tarik baru melalui konten-konten yang menghibur.

Menanggapi perkembangan regulasi yang sedang berlangsung terkait perdagangan digital, Untung menyarankan agar pemerintah, sebagai regulator, dapat mengambil sikap untuk mendukung persaingan bisnis online yang sehat, mengingat inovasi seperti perdagangan sosial akan terus berkembang.

BACA JUGA : Ancaman Wabah Virus Nipah Di India Ancam Indonesia? Seberapa Bahaya?

“Akan lebih baik jika pemerintah memperbaiki celah yang menguntungkan konsumen daripada fokus membuat regulasi yang mempersulit bisnis untuk berkembang,” katanya.

Ketua Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC), Tesar Sandikapura, juga setuju bahwa social commerce merupakan inovasi digital yang tidak bisa dihindari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan