JABAR EKSPRES – Setiap manusia yang diberikan nikmat ujian berupa sakit oleh Allah, dianjurkan untuk ikhlas dan bersabar. Namun tidak berarti hanya pasrah dengan sakitnya, tapi tetap harus ikhtiar untuk mencari kesembuhan. Yakni melalui pengobatan, namun ternyata masih ada juga yang mencari kesembuhan dengan mendatangi dukun atau orang pintar untuk pengobatan.
Banyak juga alasan seseorang memilih pengobatan dengan mendatangi dukun dibanding dengan pengobatan medis, ada yang tidak percaya dengan pengobatan medis, atau ada yang menganggap pengobatan dari orang pintar tokoh supranatural lebih manjur.
Pengobatan dengan mendatangi dukun yang dianggap sebagai orang pintar ini, merupakan bentuk pengobatan yang terlang dalam Islam, jadi hukumnya jelas Haram. Hal ini lebih pada perbuatan syirik, karena meminta pertolongan kepada selain Allah.
Selain mendatangi dukun. pengobatan yang dilarang dalam Islam lainnya seperti berobat dengan sihir, memakai jimat untuk berobat atau menangkal penyakit, dan berobat dengan yang haram.
Berobat dengan dukun
Dilansir dari muslim.or.id, dukun adalah orang yang mengaku mengetahui perkara yang gaib. Diantara yang amsuk dalam kategori dukun adalah paranormal, tukang ramal, ahli nujum, dan yang lainnya.
Baca juga : 12 Tahun Tak Juga Hamil, Wanita di Riau Berobat Ke dukun Cabul, Akhirnya Hamil Anak Si Dukun
Siapa saja yang menceritakan tentang perkara di masa datang yang belum terjadi atau mengaku mengetahui perkara gaib maka statusnya adalah dukun.
Mendatangi dukun untuk berobat termasuk hal terlarang dalam Islam. Praktik perdukunan hukumnya haram dalam Islam berdasarkan Al-Quran, hadis, dan juga ijma. Allah Ta’ala befriman kepada Nabi-Nya,
فَذَكِّرْ فَمَا أَنتَ بِنِعْمَتِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَلَا مَجْنُونٍ
Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang dukun dan bukan pula seorang gila.”(QS. At-Thur: 29).
Sisi pendalilan haramnya perdukunan dalam ayat ini adalah tatkala Allah meniadakan sifat dukun dari diri Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam, karena dukun pasti mengaku mengetahui perkara gaib. Mengklaim mengetahui ilmu gaib adalah kekufuran yang nyata. Selamatnya seseorang dari perdukunan adalah adalah suatu nikmat, karena perdukunan bertentangan dengan nikmat Islam itu sendiri.