Aplikasi Serupa dengan FEC, Jangan Tertipu Lagi!

JABAR EKSPRES- Aplikasi illegal penipuan berkedok investasi yang menguntungkan penggunanya akhir-akhir ini membuat resah korban. Dimana banyak korban yang tertipu dan rugi uang yang nilainya tidaklah sedikit. Baru-baru ini ada aplikasi FeC lalu ada apa lagi? Untuk mengetahuinya simak di sini!

Tentunya semua orang menginginkan keuntungan dengan modal yang sedikit, hal ini membuat banyak orang yang tergiur oleh aplikasi-aplikasi investasi bodong.

Iya, pada awal aplikasi ini menjanjikan uang yang berlipat ganda kepada penggunanya. Namun lama kelamaan aplikasi ini membuat rugi para penggunanya.

Salah satu ciri-ciri aplikasi atau jasa investasi bodong adalah dengan menggunakan skema ponzi dalam sistemnya.

Lalu apa itu skema Ponzi? Untuk mengetahuinya yuk simak di sini penjelasannya!

Skema ini merupakan skema yang sudah ada dari tahun 90-an. Dimana skema ini akan memberikan keuntungan yang sangat besar kepada para penggunanya dari uang investor itu sendiri atau dari investor berikutnya.

Di Indonesia sendiri sudah banyak aplikasi yang menggunakan skema Ponzi ini. Adapun aplikasinya adalah:

  1. MMM (Manusia Membantu Manusia): Merupakan salah satu skema Ponzi terkenal yang beroperasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ini mengajak orang untuk berinvestasi dengan janji pengembalian tinggi, tetapi uang yang ditarik dari investor baru digunakan untuk membayar keuntungan kepada investor yang lebih awal.

 

  1. VGMC (Virgin Gold Mining Corporation): VGMC adalah perusahaan investasi emas yang telah dikenal melakukan praktik skema Ponzi. Mereka menjanjikan keuntungan yang tinggi kepada investor dengan membeli saham dalam perusahaan mereka. Namun, uang dari investor baru digunakan untuk membayar investor yang lebih awal, dan tidak ada bisnis nyata di balik investasi ini.

 

Baca juga: Cara Klaim Uang di Aplikasi FEC, Masih Bisa Atau Tidak?

 

  1. OneCoin: Ini adalah skema Ponzi besar yang beroperasi di tingkat global dengan mengklaim sebagai mata uang kripto alternatif untuk Bitcoin. Mereka menjanjikan keuntungan besar kepada investor tetapi sebenarnya tidak memiliki teknologi blockchain yang sah.

 

Baca juga: Aplikasi FEC Ditutup! Ini Nasib Penggunanya “Gak Bisa Diklaim”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan