PUPR Bandung Barat Sebut Rencana Pembangunan Embung Raksasa Harus Melewati 4 Tahapan

Jabar Ekspres – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebut akan melakukan kajian terkait rencana pembangunan embung raksasa dan sistem jaringan pengairan untuk menanggulangi kekeringan lahan.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat, M Ridwan mengatakan, proyek strategis embung raksasa diptargetkan rampung pada tahun 2025. Akan tetapi pembangunan embung raksasa akan dilakukan secara bertahap mulai dari kajian, penganggaran, lelang, lalu eksekusi.

BACA JUGA:

“Masih panjang tahapannya, dan kita pun harus merancang DED (Detail Engineering Design)-nya. Jadi bertahap,” kata Ridwan saat dikonfirmasi, Jumat (18/8/2023).

Ridwan menjelaskan, proyek infrastruktur ini ditargetkan bisa dijalankan pada 2024 mendatang dengan harapan bisa mengurangi lahan-lahan pertanian yang mengalami kekeringan meski di musim kemarau.

“Tahun 2024 mudah-mudahan bisa lelang dan 2025 bisa beroperasi,” ucapnya.

Menurutnya, jika melihat kontur wilayah Bandung Barat, pembuatan embung raksasa ini rencananya akan mengandalkan mata air atau sumber air tanah melalui teknologi pengeboran.

Meski wilayah Kabupaten Bandung Barat melimpah sumber air dari Waduk Saguling, namun pemerintah tak akan memakai dari sana karena khawatir mengganggu pasokan air untuk kegiatan PLTA.

“Ini akan jadi proyek strategis Pemda dalam penanggulangan kekeringan yang terjadi tiap tahun. Paling mengkin pasokan airnya lewat Ngebor bukan dari Saguling. Karena kalau pakai dari Saguling khawatir mengganggu pasukan untuk PLTA,” tandasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bandung Barat, sedikitnya ada 178 hektare lahan di 4 kecamatan, 13 desa terdampak kekeringan akibat minimnya pasokan air.

Empat kecamatan itu meliputi Sindangkerta, Cililin, Cihampelas, dan Batujajar. Pada keempat lokasi ini, Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan akan membangun infrastruktur bendungan atau embung untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Maju Nyaleg DPR RI, Hengky Kurniawan Ajukan Surat Pengunduran Diri ke DPRD

“Ke empat wilayah ini berada di daerah yang tidak terjangkau aliran air karena lokasinya berada jauh. Sehingga sulit untuk menjangkau dengan saluran pengairan,” kata Hengky.

Menurutnya, kebutuhan embung dirasa sangat perlu. Daerah selatan Bandung Barat ketika memasuki musim kemarau selalu menjadi langganan kekeringan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan